"Jakarta Declaration merupakan terjemahan dari dokumen KTT IORA di mana dokumen ini berisi langkah-langkah spesifik yang siap diimplementasikan di lapangan," kata pimpinan sidang BEC II IORA, Arif Havas Oegroseno.
Seperti keterangan tertulis dari Kementerian Perekonomian bidang Maritim yang diterima Metrotvnews.com, Kamis 11 Mei 2017, komitmen kesukarelaan yang merupakan usulan dari Indonesia berguna untuk meminta kesediaan dari negara-negara anggota IORA yang mempu untuk memberikan bantuan kepada negara-negara anggota IORA lainnya dalam berbagai bidang.
"Indonesia telah berkomitmen untuk membantu negara-negara anggota IORA lainnya dalam bidang hidografi, deteksi dini tsunami, dan perikanan," lanjut dia.
Selain itu, ucap dia, Indonesia juga bersedia untuk membagi pengalaman mengenai pembiayaan bagi nelayan kecil.
"Ternyata permasalahan kita juga dialami oleh negara lain, yaitu kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan karena nelayan kecil tidak punya aset untuk dijadikan jaminan," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim ini.

Bilateral Indonesia dengan Mauritius.
Dalam kasus ini, pemerintah Indonesia menjadikan skema pembiayaan BRI menjadi model best practice bagi nelayan yang kesulitan permodalan.
Dalam konteks pertemuan bilateral yang diwakili Havas antara Indonesia dan Mauritius serta Somalia, Mauritius meminta bantuan pelatihan tentang pembudidayaan rumput laut, pelatihan tentang keterampilan untuk Anak Buah Kapal (ABK), dan pelatihan tentang penetapan zona territorial.
Sementara itu, Somalia meminta bantuan RI untuk mengadakan pelatihan tentang pengelolaan perikanan agar mereka bisa mengoptimalkan produksi perikanannya sehingga bisa mengekspor keluar.
Selain itu, Somalia juga ingin Indonesia memberikan penguatan kapasitas diplomat-diplomat mereka dalam bidang diplomasi internasional. Untuk ini, Havas berkomitmen untuk membantu Somalia dan segera membicarakan hal teknis dengan kementerian atau lembaga terkait.
Sebelumnya, di tempat yang sama Menko Maritim Luhut Pandjaitan sangat berharap bahwa pertemuan negara-negara anggota IORA di Indonesia kali ini dapat menghasilkan sesuatu yang konkret.
"Kita ingin pertemuan ini jangan hanya pertemuan-pertemuan saja tapi hasilkan sesuatu action yang konkret," ujarnya. Ia pun lantas mencontohkan bagaimana mengharmonisasikan sistem bea cukai antar negara-negara anggota IORA.
Selain topik-topik itu, dalam BEC II juga dihahas tentang sampah plastik Laut, kerjasama antar pelabuhan dan kepabeanan, wisata bahari dan perikanan tangkap serta perikanan budidaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News