Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia akan mengadakan Our Ocean Coference 2018 akan dilaksanakan pada 29-30 Oktober di Bali. Konferensi ini akan membahas masalah kelautan dan mengutamakan komitmen untuk bekerja sama dalam isu maritim.
"Konferensi ini tidak hanya interkontinental tapi ini adalah konferensi yang akan diikuti berbagai kalangan. Oleh pemerintah, swasta, LSM, pemuda dan lain-lain. Itu yang membedakan," ujar Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers Our Ocean Conference, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu 15 Oktober 2018.
Menlu pun menjelaskan alasan mengapa Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ini. "Untuk menunjukan leadership Indonesia untuk isu ocean (kelautan) yang sejalan dengan diplomasi maritim yang terus kita coba majukan," imbuhnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan menjadi host dalam konferensi ini. Bersama Menlu Retno sebagai co-host, Our Ocean Conference 2018 di Bali ini sekaligus untuk mempertegas komitmen dan melindungi kepentingan kita terkait kelautan.
"Pembahasan lain yang tak kalah penting adalah blue economy. Selain juga komitmen kita mengurangi sampah plastik di laut. Ini juga komitmen yang diapresiasi dunia dan harus kita utamakan dalam diskusi selama berlangsungnya konferensi nanti," imbuh Menlu.
Selama berlangsungnya Our Ocean Conference di Bali ini, pemerintah akan berusaha bertindak secara konkret. Konferensi ini akan mengutamakan komitmen-komitmen konkret negara-negara peserta bagaimana memajukan isu kelautan, bagamana melindungi dan menghadapi isu terkait kelautan.
"Jadi sekali lagi, keyword-nya adalah komitmen konkret," tegas Menlu Retno.
Hal senada diutarakan oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti. "Kita akan mengupayakan tracking mechanism. Memang kita tidak mau di konferensi itu cuma talking, talking only. Tapi konkretnya tidak ada, delivery (hasil)-nya mana," tutur Susi.
"Nah ini yang ingin kita inginkan. Dalam Our Ocean Conference yang kelima ini di Indonesia, itu betul-betul membahas mengenai komitmen. Jangan banyak negara bilang saya komitmen satu juta hektare, tapi ternyata tidak ada (hasilnya)," tuturnya.
Susi menilai kesehatan laut ini sangat penting. Laut adalah masa depan di seluruh dunia dan juga depan bangsa Indonesia. Karena laut lebih luas daripada daratan kita.
Dipastikan enam kepala negara dan kepala pemerintah turut hadir dalam konferensi ini, termasuk Pangeran Albert dari Monako. Sementara 33 pejabat setingkat menteri juga memastikan kehadirannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News