Beberapa kerja sama dibahas dalam pertemuan ini. Salah satunya adalah kerja sama universitas yang bisa melebar ke kerja sama wisata.
"Di museum ada relief Borobudur dan artefak Indonesia yang dulu hanya menempati beberapa puluh meter persegi dan kini diperluas menjadi 120 meter persegi. Sehingga ini merupakan suatu ruang pamer terhadap budaya Indonesia yang sangat besar," ujar Menlu Retno, di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
"Dari kacamata pariwisita, museum Vatikan ini dikunjungi oleh lima juta turis setiap tahuhnya. Pengunjung dari Museum Vatikan tentu melihat bagian budaya Indonesia dan diharapkan akan mengunjungi Indonesia," lanjutnya.
Menlu juga mengungkapkan pandangan dari Kardinal Parolin terhadap Indonesia. Khususnya terhadap keragaman Indonesia.
"Beliau (Kardinal Parolin) mengatakan juga kekagumannya terhadap pluralisme di Indonesia dan bagaimana Indonesia, negara yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang sangat banyak mampu mempertahankan pluralisme dengan berbagai agama, rasa suku bangsa dan lainnya," tutur Menlu Retno.
Sementara Kardinal Parolin menyebutkan pertemuannya dengan Menlu Retno berlangsung sangat bermanfaat. Namun dalam kunjungan ini, tidak ada pembahasan mengenai rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News