Acara yang diselenggarakan Flinders University Student Association (FUSA) ini diikuti 89 negara. Mahasiswa Indonesia yang terhimpun dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Flinders (PPIA) membawakan enam tarian, satu aksi rebana, satu silat, dan satu permainan piano.
Pagelaran tradisional ini digelar dalam tiga hari. Angklung, tarian Bali, dan tarian Tor Tor dipentaskan pada Rabu (13/5/2015); Yospan, Rebana tampil pada Kamis (14/5); tarian Ja’i, Saman, Silat, dan Piano tampil pada (Jumat 15/5).
Dalam sambutannya, Pro Vice-Chancellor (International) Flinders University, Prof. Nancy Cromar, berharap kegiatan budaya ini dapat membuat mahasiswa Australia mengenai budaya negara lain.
Harapan yang sama diungkapkan Student’s Officer FUSA, Siti Maesaroh. Menurutnya, festival ini menjadi tempat untuk mahasiswa internasional bertemu, berkumpul, dan berinteraksi.
"Sebagai international students kita sering merasa nyaman berkumpul dengan mahasiswa dari negara asal, padahal banyak sekali manfaat yang bias didapat dari berinteraksi dengan kelompok international student lainnya," terangnya.
Di acara ini juga, tambah Siti, ada donasi untuk Nepal. "Kita buat Flinders for Nepal, semua kelompok akan menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk korban gempa di Nepal," jelas mahasiswa jurusan Social Work ini. (Greg Abanit Asa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News