Seorang bartender asal Filipina yang biasa melihat Jutting di sebuah bar di kawasan Wang Chai, memiliki kesan tersendiri terhadap bankir asal Inggris itu. Bartender bernama Lisa itu menilai Jutting seperti pria biasa tetapi juga suka mem-bully orang sekitar.
"Dia bukan sosok yang kasar. Tetapi kadang dia datang dan menenggak minuman orang lain," ujar Lisa, seperti dikutip Belfast Telegraph, Kamis (6/11/2014).
Beberapa orang lain yang mengenalnya mengakui bahwa pria berusia 29 tahun itu kerap bersikap kasar. Namun mereka yang mengeal Jutting tidak menyangka bahwa dirinya bisa "meledak" dan melakukan pembunuhan keji terhadap Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasi.
"Saya mengenalnya sebagai Rick. Biasanya, dia selalu ditemani dua sampai tiga perempuan sekaligus," tutur seorang pianis Amerika, Allen Youngblood.
"Dia punya banyak uang dan kerap digunakan untuk perempuan. Ada banyak pria semacam itu, di sini," menurut Allen, yang bekerja di sebuah bar di sekitar wilayah Wang Chai.
Dikenal sebagai lulusan Cambridge University, Jutting bekerja untuk Merrill Lynch di Hong Kong. Uang yang dimilikinya, memungkinkan dia untuk menggaet banyak perempuan.
Namun pada Sabtu (1/11/2014) lalu, polisi menangkap Jutting atas pembunuhan terhadap Sumarti dan Seneng. Hingga kini belum diketahui motif dari pembunuhan tersebut. Sementara pengadilan lanjutan dari kasus ini akan berlangsung pada 10 November 2014 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News