Total, hingga hari ini 282 orang berhasil diselamatkan, usai badai salju dan longsor menghantam pendaki di pegunungan Himalaya. Mereka yang terkena longsor tersebut berada di jalur Gunung Annapurna.
Di hari keempat proses pencarian terhadap pada pendaki, sudah 32 jasad pendaki yang ditemukan. Dikhawatirkan masih ada korban lain yang belum ditemukan.
Insiden ini merupakan kejadian terburuk yang pernah terjadi di Nepal. Meski kejadian disebabkan oleh faktor alam, beberapa pendaki menuduh pemandu telah mengabaikan mereka.
Seperti dilansir BBC, Sabtu (18/10/2014), beberapa korban tewas adalah pendaki yang berasal dari Nepal, Israel, Kanada, India, Slovakia dan Polandia.
Sementara para pendaki yang selamat, sebagian besar merasakan beku pada bagian tubuhnya. Bahkan ada beberapa dari pendaki yang terpaksa diamputasi.
WNI turut menjadi korban
Di antara para pendaki yang terjebak longsor dan badai salju, terdapat belasan warga negara Indonesia (WNI). Namun mereka berhasil diselamatkan oleh regu penyelamat.
Pihak Kementerian Luar Negeri mengatakan, terdapat 14 pendaki WNI yang sedang berada di Himalaya saat badai salju mulai menyapu sebagian besar kawasan pegunungan itu. Dari jumlah itu, 11 orang telah dievakuasi dengan selamat dari ketinggian 5.300 mdpl.
Namun ada tiga pendaki WNI lainnya yang belum diketemukan. Adapun proses pemulangan korban yang selamat ke Indonesia belum bisa ditentukan karena bergantung pada perkembangan situasi ke depannya.
Di antara korban yang selamat itu adalah Nizar Suhendra, Ade Rahmat, Agung Sutiastoro, Ari Nugroho, Adi Seno, Manogari Siahaan, Agus radjani, Gabriel Tri, Paido Panggabean, dan Unggul Rahadjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News