Polisi Hong Kong membuat pagar betis dalam membuka jalan untuk sebuah kendaraan di tengah unjuk rasa warga di kompleks pemerintahan Hong Kong - AFP/Xaume Olleros
Polisi Hong Kong membuat pagar betis dalam membuka jalan untuk sebuah kendaraan di tengah unjuk rasa warga di kompleks pemerintahan Hong Kong - AFP/Xaume Olleros

Demo Pro Demokrasi di Hong Kong Kian Tegang

Willy Haryono • 28 September 2014 14:43
medcom.id, Hong Kong: Ribuan pendemo pro demokrasi bersitegang dengan aparat kepolisian di sekitar kompleks pemerintahan Hong Kong, Minggu (28/9/2014).
 
Pengunjuk rasa, yang menuntut Tiongkok mengizinkan warga Hong Kong memilih sendiri pemimpinnya, sudah berkerumun di jalanan sejak Sabtu kemarin.
 
Seperti dikutip AP, sejumlah petinggi pergerakan demokrasi turut bergabung, dan berniat meningkatkan intensitas demonstrasi ke level berikutnya.

Polisi mengingatkan bahwa unjuk rasa ini ilegal. Seluruh aktivis diminta membubarkan diri, atau bersiap menghadapi penangkapan paksa.
 
Petinggi dan pendukung gerakan Occupy Central with Love and Peace mendesak masyarakat turut serta dalam unjuk rasa. Tujuannya, agar pemerintahan pusat Tiongkok di Beijing semakin tertekan, sehingga membatalkan keputusan terkait reformasi pemilihan umum.
 
Jimmy Lai, seorang tokoh kunci pergerakan demokrasi Hong Kong, memakai jubah plastik dan kaca mata renang untuk menghindari serangan semprotan merica oleh polisi.
 
"Semakin banyak warga Hong Kong yang datang, petugas akan semakin sulit membubarkannya," tutur Lai.
 
"Saya yakin masyarakat Hong Kong akan lebih banyak yang datang," tambah dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan