Pengunjuk rasa, yang menuntut Tiongkok mengizinkan warga Hong Kong memilih sendiri pemimpinnya, sudah berkerumun di jalanan sejak Sabtu kemarin.
Seperti dikutip AP, sejumlah petinggi pergerakan demokrasi turut bergabung, dan berniat meningkatkan intensitas demonstrasi ke level berikutnya.
Polisi mengingatkan bahwa unjuk rasa ini ilegal. Seluruh aktivis diminta membubarkan diri, atau bersiap menghadapi penangkapan paksa.
Petinggi dan pendukung gerakan Occupy Central with Love and Peace mendesak masyarakat turut serta dalam unjuk rasa. Tujuannya, agar pemerintahan pusat Tiongkok di Beijing semakin tertekan, sehingga membatalkan keputusan terkait reformasi pemilihan umum.
Jimmy Lai, seorang tokoh kunci pergerakan demokrasi Hong Kong, memakai jubah plastik dan kaca mata renang untuk menghindari serangan semprotan merica oleh polisi.
"Semakin banyak warga Hong Kong yang datang, petugas akan semakin sulit membubarkannya," tutur Lai.
"Saya yakin masyarakat Hong Kong akan lebih banyak yang datang," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id