Ibu yang melahirkan bayinya di Nepal (Foto: UNICEF)
Ibu yang melahirkan bayinya di Nepal (Foto: UNICEF)

Setiap Jam, 12 Bayi Nepal Lahir Tanpa Fasilitas Kesehatan

Fajar Nugraha • 16 Mei 2015 15:55
medcom.id, Kathmandu: Sekitar 12 bayi lahir setiap jam tanpa mendapatkan perawatan kesehatan dasar di wilayah-wilayah di Nepal terparah terkena dampak gempa. Ini disebabkan karena kerusakan besar terhadap fasilitas kesehatan, khususnya untuk persalinan.
 
UNICEF memperingatkan bahwa hingga satu bulan mendatang, nyawa 18.000 bayi dan ibu terancam, kecuali tindakan mendesak dilakukan untuk memperbaiki sistem-sistem perawatan kesehatan kunci.
 
"Sedikitnya 70 persen pusat-pusat bersalin di 14 distrik yang terkena dampak gempa di Nepal rusak atau hancur, hingga 90 persen di beberapa wilayah," pernyataan UNICEF, dalam pernyataan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (16/5/2015).
 
"Fasilitas-fasilitas yang tersedia kebanjiran pasien sehingga banyak perempuan hamil yang tidak memiliki akses terhadap perawatan kesehatan yang mereka perlukan untuk memastikan bayi mereka lahir dengan selamat. Ribuan orang kehilangan rumah mereka, sehingga para ibu tidak memiliki tempat aman untuk tinggal dengan bayi mereka yang baru lahir," lanjut pernyataan tersebut.
 
Menurut Perwakilan UNICEF di Nepal Tomoo Hozumi, angka ibu yang melahirkan di luar rumah sakit dan pusat bersalin dikhawatirkan meningkat lebih dari sepertiga di wilayah-wilayah dengan kierusakan terparah di Negara ini sejak gempa bumi bulan lalu.
 
"Hari-hari pertama kehidupan sangat kritis dan berbahaya bagi seorang anak dan kami sangat khawatir dengan keselamatan bayi yang baru lahir, serta ibu mereka," tuturnya. 
 
Meski ada kemajuan yang sudah dicapai dalam beberapa dekade terakhir, akses terhadap perawatan kesehatan ibu dan bayi di Nepal masih terbatas bahkan sebelum gempa bumi. Setiap hari, 38 bayi yang baru lahir meninggal dunia karena sebab-sebab yang bisa dicegah, dan satu perempuan meninggal setiap delapan jam akibat komplikasi saat melahirkan. 
 
Sebelum gempa, hanya sepertiga atau 38,64 persen ibu di 14 distrik dengan dampak gempa terparah yang melahirkan di fasilitas kesehatan resmi, sedangkan tiga dari lima perempuan hamil di penjuru negeri atau 59,5 persen menerima layanan pra kelahiran. UNICEF khawatir kerusakan akibat dua gempa besar dalam periode kurang dari tiga minggu telah menurunkan tersedianya perawatan kesehatan secara drastis. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan