Presiden Zambia bahkan secara langsung mengundang Pemerintah Indonesia dapat berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di negara itu.
"Adapun saat ini PT. INKA tengah dalam proses negosiasi proyek penjualan 30 unit lokomotif ke Zambia senilai sedikitnya USD90 juta. Sebagai tambahan, PT. Wijaya Karya (WIKA) juga tengah menjajaki sejumlah proyek konstruksi di Zambia, termasuk kemungkinan berpartisipasi pada proyek pembangunan mini hydropower plant," demikian dikutip dari keterangan Kemenlu dalam situs resmi Kemlu.go.id, Rabu 28 Februari 2018.
Pertemuan tersebut merupakan salah satu komitmen Indonesia menjadikan negara di Afrika sebagai prioritas diplomasi. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat kerja kepala perwakilan RI beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, pada April mendatang akan diselenggarakan juga Indonesia-Africa Forum di Bali. Acara tersebut dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam membantu pembangunan di Afrika.
Para menteri dan pengusaha dari berbagai negara di kawasan Afrika akan hadir dalam kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan tersebut. Presiden Edgar Lungu telah menginstruksikan Menlu serta Menteri terkait untuk berpartisipasi.
"Zambia yakin Indonesia akan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode mendatang," tutur Presiden Lungu.
Indonesia dan Zambia satu pandangan mengenai perlunya penguatan kerja sama perdamaian dan keamanan. Kedua negara dalam waktu dekat akan melaksanakan kerja sama teknis antara peacekeeping center Zambia dan peacekeeping center Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News