"Ada kemungkinan terjadi mutasi virus yang dapat memperluas penyebaran penyakit tersebut," ujar Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dalam sebuah konferensi pers di Beijing, dikutip dari AFP, Rabu 22 Januari 2020.
Senin kemarin, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengumumkan bahwa virus korona terbaru ini menular antarmanusia, ditransmisikan via saluran pernapasan pasien yang positif terjangkit.
Otoritas Tiongkok juga mengumumkan langkah-langkah penanggulangan penyakit di tengah tingginya mobilisasi massa di momen Tahun Baru Imlek.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menyemprotkan disinfektan di sejumlah bandara, stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan.
"Jika diperlukan, pemeriksaan temperatur juga akan diimplementasikan di beberapa area kunci yang ramai dipadati masyarakat," ujar komisi tersebut.
Virus korona baru juga ditemukan di sejumlah negara lain, di antaranya Jepang, Thailand, Korea Selatan dan juga Amerika Serikat. Seorang pria di Australia juga diduga terjangkit, namun masih harus menanti hasil tes.
Pusat penyebaran virus baru ini adalah kota Wuhan di Tiongkok. Hampir semua dari mereka yang terjangkit pernah mengunjungi kota Wuhan, termasuk satu pria yang kini diisolasi di rumahnya di Seattle, AS.
Gejala penyakit yang ditunjukkan virus baru ini mirip dengan penyakit Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS. Dua gejala utamanya adalah demam dan kesulitan bernapas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id