Presiden World Hindu Parishad, I Made Mangku Pastika bersama rombongan. (Foto: KBRI New Delhi)
Presiden World Hindu Parishad, I Made Mangku Pastika bersama rombongan. (Foto: KBRI New Delhi)

Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha

Willy Haryono • 08 September 2019 20:05
Bhubaneswar: Bagi masyarakat Odisha, Bali bukan sebuah nama yang asing lagi. Mendengar kata Bali, pasti langsung dikaitkan dengan festival tahunan terbesar di Odisha, India, yaitu "Bali Yatra" yang secara bahasa bermakna "A Voyage to Bali."
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Minggu 8 September 2019, festival ini diselenggarakan pada setiap bulan Karthi (Sansekerta) yakni akhir Oktober dan menjelang November) di sepenjang tepian sungai Mahanadi yang disakralkan, setiap harinya tidak kurang dari 80,000 pengunjung dari berbagai kalangan ikut memadati festival Bali Yatra. 
 
Dari sinilah awal mula para pelaut Oriya (orang-orang Sadhabas) berlayar hingga ke ke pulau Bali, Sumatra, Borneo hingga ke Sri Lanka untuk ekspansi dagang, budaya dan kepercayaan. Untuk memperingati momen sejarah penting dan keberanian leluhur masyarakat Odisha maka diselenggarakan festival "Bali Yatra."

Ada ritual menarik yang dilakukan menjelang festival Bali Yatra. Ribuan orang melepas perahu-perahu kertas yang dihiasi bunga dan lilin kecil ke sungai Mahanadi dan sungai-sungai lainnya yang ada di seluruh Odisha. Ritual ini dilakukan pada saat “Kartik Purnima” (bulan purnama) mulai dari sekitar pukul 04:00 pagi hari hingga terbitnya matahari. Ribuan orang berdesakan silih berganti melepaskan perahu-perahu kertas yang membawa doa serta harapan kebajikan.
 
Untuk membangkitkan kembali ruh jalinan budaya yang pernah berjaya pada ratusan tahun silam, KBRI New Delhi bersama pihak-pihak terkait sejak beberapa tahun belakangan giat melakukan observasi dan kajian untuk membangun kerja sama progresif melalui “Bali Yatra”.
 
Presiden World Hindu Parishad (WHP) I Made Mangku Pastika napak tilas ke Odisha 
 
Seakan gayung bersambut, Presiden World Hindu Parishad (WHP), I Made Mangku Pastika, yang juga mantan Gubernur Bali menyambut positif upaya peningkatan kerja sama budaya, religi dan akademis antara Bali dan Odisha. Didampingi Pengasuh Ashram Gandhi Puri, Agus Indra Udayana, beliau melakukan lawatan ke Bhubaneswar untuk bertemu dengan tokoh negara bagian Odisha antara lain Chief Minister (CM), Naveen Patnaik; Gubernur Odisha, Prof. Ganeshi Lal juga melakukan diskusi akademis di Utkal University dan National Institute of Fashion Technology (NIFT).
 
Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha
I Made Mangku Pastika dan CM Naveen Patnaik bersama rombongan. (Foto: KBRI New Delhi)
 
Lawatan ke Odisha yang dilakukan dari tanggal 5 s/d 8 September 2019 merupakan upaya napak tilas jejak leluhur masyarakat Bali yang telah mewariskan dasar kuat sejarah peradaban Hindu di Pulau Dewata dengan nilai-nilai “mendem Panca Datu” (menanam secara spiritual) di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem. Pura terbesar yang ada di Bali.
 
Mangku Pastika juga menjelaskan bahwa perjalanan Rsi Markandeya, sang pendiri Pura Agung Besakih diyakini berasal dari tanah Odisha. Keberadaan Pura Besakih hingga detik ini menjadi spirit bagi kehidupan masyarakat Hindu hingga bisa lestari sampai dengan saat ini.
 
Kunjungan Maku Pastika disambut positif oleh Chief Minister Odisha, Naveen Patnaik yang juga putra dari Biju Patnaik, seorang tokoh Odisha yang merupakan pilot pemberani yang berjasa mengantarkan Sutan Sjahrir dengan selamat ke India untuk menghadiri konferensi internasional Inter-Asia yang pertama di New Delhi pada 22 Juli 1947 yang harus melewati blokade Belanda yang berbahaya. Atas jasanya tersebut Piju Patnaik diberikan penghargaan “Bumi Putra” oleh Presiden Soekarno.
 
Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha
Presiden WHP I Made Mangku Pastika bersama CM Naveen Patnaik. (Foto: KBRI New Delhi)
 
Menurut CM Naveen Patnaik, kerja sama Odisha dengan Bali sudah seharusnya dibangkitkan kembali karena sudah ada pondasi sejarah yang kuat. Masyarakat Odisha sepenuhnya menyambut dengan tangan terbuka kerja sama seni, budaya, pendidikan dan perdagangan sebagaimana yang telah terjalin di masa leluhur. 
 
Kepada para tokoh Odisha Mangku Pastika mengatakan “saat menyentuh tanah Chuttack saya seakan kembali ke rumah sendiri, saya merasa berasal dari tempat ini, ikatan yang saya rasa begitu kuat ini semoga menjadi bertanda baik dan membawa kesejahteraan bagi Bali-Odisha di masa mendatang. Saya ingin kerja sama ini dapat segera terealisasi”.  
 
Sejalan dengan itu, Gubernur Odisha, Prof. Ganeshi Lal juga menyambut baik kunjungan Mangku Pastika, menurutnya “Indonesia is nothing else but India in Southeast Asia”. Kini saatnya membangkitkan semangat kerja sama yang dilandaskan oleh kedekatan budaya, ujarnya.
 
Selain kota Bhubaneswar, Mangku Pastika bersama delegasi juga dijadwalkan berkunjung ke Dehradun dan Rishikesh dalam rangka tindak lanjut MoU bidang pariwisata, religi dan budaya antara Pemerintah Bali dan Uttarakhand.
 
“Indonesia-India Sangam Initiative” lembar baru kerja sama Bali dan Odisha
 
Lawatan Mengku Pastika bersama rombongan memperkokoh Indonesia-India Sangam Initiative yang dilahirkan pada tahun 1997 untuk menjadi wadah kerja sama budaya. Melalui inisiatif ini sudah banyak digelar program pertukaran budaya sekaligus akademis antara Bali dengan bebarapa kota di India seperti di Bhubaneshwar, Rishikesh, Delhi dan Gujarat, salah satunya “Kalinga Bali Sangam” yang bekerja sama dengan Aryabhatta Trust dan Kalinga International Youth Foundation.
 
Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha
I Made Mangku Pastika bersama Gubernur Odisha, Prof. Ganeshi Lal. (Foto: KBRI New Delhi)
 
Sebagai tidak lanjut “Kalinga Bali Sangam”, Ashram Ghandi Puri akan mengirim sebanyak 11 penari Bali untuk tampil di beberapa kota antara lain New Delhi, Rishikesh, Amritsar dan Chandigarh dari tanggal 16 September s/d 4 Oktober 2019.
 
Pertunjukkan tarian tradisional Bali yang akan ditampilkan di setiap kota yang dikunjungi membawa pesan bahwa kedekatan budaya kedua bangsa bukan sesuatu yang baru tapi sudah sejak zaman leluhur, sehingga memberikan edukasi komprehensif kedekatan budaya Indonesia dan India, selain juga menyebarkan nilai-nilai persahabatan universal.  
 
Ada prasasti Padmasana Kalinga Bali di Cuttack, Odisha 
 
Sejatinya banyak peninggalan Hindu yang ada di Bali dibawa oleh leluhur dari India, begitu juga di Odisha untuk menandai kebangkitan kerja sama Bali-Odisha, Presiden WHP, Mangku Pastika menghadiahkan Prasasti “Padmasana Kalinga Bali” untuk menjadi tempat beribadah yang ditempatkan pada lokasi strategis di Odisha State yakni di Maritime Museum, Cuttack.
 
Uniknya prasasti Padmasana Kalinga Bali yang dihadiakan kepada pemerintah Odisha ini bukan terbuat dari logam maupun batu biasa, tapi terbuat dari larva Gunung Agung Bali yang pernah mengalami erupsi di tahun 1963. Konon aliran larva Gunung Agung saat itu sama sekali tidak merusak kuil yang dibangun oleh Rsi Markandeya.
 
Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha
Prasasti Padmasana di Cuttack yang dihadiahkan kepada Odisha. (Foto: KBRI New Delhi)
 
Selain di Cuttack, Mangku Pastika juga menghadiahkan prasasti Padmasana kepada pemerintah Uttarakhand yang ditempatkan di Rishikesh. Dua prasasti tersebut merupakan simbol kembangkitan kembali hubungan kerja sama yang sempat terabaikan.
 
Membangkitkan Kembali Kerja Sama Budaya Bali-Odisha
I Made Mangku Pastika di prasasti Padmasana Kalinga Bali. (Foto: KBRI New Delhi)
 
Dalam lawatan ini, Presiden WHP didampingi oleh Pengasuh Ashram Gandhi Puri, Agus Indra Udayana yang juga Chairman Indonesia-India Sanggam, Wakil Ketua WHP, I Ketut Ngastawa, dan Ketua Asosiasi Pengusaha Pariwisata Bali, Agus Mahausada, serta Fungsi Penerangan dan Sosial-Budaya KBRI New Delhi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan