Sri Lanka berharap ASEAN bisa cepat memasukkan pihaknya sebagai Mitra Wicara Sektoral. Foto: Dok.Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta.
Sri Lanka berharap ASEAN bisa cepat memasukkan pihaknya sebagai Mitra Wicara Sektoral. Foto: Dok.Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta.

Sri Lanka Minta ASEAN Terima sebagai Mitra Wicara Sektoral

Fajar Nugraha • 11 Agustus 2019 07:56
Colombo: Sekertaris Kementerian Luar Negeri Sri Lanka,   Ravinatha Aryasinha meminta ASEAN untuk memberikan keputusan lebih awal untuk memasukkan Sri Lanka sebagai Mitra Wicara Sektoral atau Sectoral Dialogue Partner.
 
Permintaan ini dimaksudkan  untuk memperkuat hubungan negara itu dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya. Permintaan menyusul permohonan resmi Sri Lanka yang diajukan pada Maret 2019.
 
Sekertaris Kementerian Luar Negeri Sri Lanka itu menyatakan permintaan tersebut pada peringatan ASEAN Day bertempat di Kedutaan Republik Indonesia di Colombo, Kamis, 8 Agustus 2019. Pada peringatan itu,  dia menyampaikan ucapan selamat pemerintah Sri Lanka kepada ASEAN.

Acara yang diselenggarakan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Sri Lanka,  I Gusti Ngurah Ardiyasa, dihadiri oleh Duta Besar Malaysia, Myanmar Vietnam dan Thailand untuk Sri Lanka, dan juga sejumlah diplomat, pejabat pemerintah, pengusaha serta undangan lainnya.
Ravinatha dalam sambutannya menekankan pentingnya posisi Sri Lanka di ASEAN karena Menteri  Luar Negeri Sri Lanka baru saja menghadiri ASEAN Regional Forum di Thailand dan Presiden Sri Lanka melakukan kunjungan kenegaraan ke Kamboja.
 
“Sri Lanka juga memiliki  alasan kesejarahan yang kuat berhubungan dengan negara-negara ASEAN antara lain melalui penyebaran agama Buddha,  hubungan maritim,  hubungan antar masyarakat,” sebut Ravinatha dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta, yang diterima Medcom.id, Minggu, 11 Agustus 2019.
 
“Ini  yang mendasari Sri Lanka menunjukan keinginan menjadi bagian integral di ASEAN bahkan sebelum negara ini merdeka di 1948,” imbuhnya.
 
Keinginan Sri Lanka bergabung dengan sejumlah negara di kawasan melalui mekanisme regional, pertama kali diperlihatkan pada penandatanganan resolusi tentang pembentukan Organisasi Hubungan Negara-Negara Asia pada  Asian Relations Conference di New Delhi, India tahun  1947.
 
Keinginan Sri Lanka itu juga diutarakan melalui  Colombo Powers Conference di 1954. Pada tahun 1961, sebuah rancangan undang-undang  diajukan oleh seorang anggota parlemen J. R. Jayawardena tentang  keinginan Sri Lanka tersebut. Selanjutnya  pada berbagai pertemuan,  Sri Lanka terus menyuarakan keinginan menjadi bagian dari ASEAN.
 
Sekertaris Kementerian Luar Negeri Sri Lanka itu menambahkan bahwa posisi Sri Lanka sebagai mitra wicara sektoral akan memberikan mekanisme yang diperlukan " untuk melanggengkan hubungan kesejarahan kemitraan yang kami miliki dengan kawasan Anda dan rakyat Anda. ' Sri Lanka berharap bisa bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN agar permohonannya menjadi Mitra Wicara Sektoral dapat  disetujui dalam perspektif penguatan lebih lanjut solidaritas dan kemitraan Sri Lanka dengan ASEAN.
 
Duta Besar Thailand Chulamanee Chartsuwan dalam sambutannya menjelaskan sejumlah faktor kunci yang menjadi dasar bagi ASEAN menjadi organisasi yang menitikberatkan pada hubungan antar masyarakat (people centric).  Thailand saat ini menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN yang oleh sejumlah pengamat diperkirakan akan menjadi kawasan ekonomi ke empat terbesar di dunia di tahun 2020.
 
Sri Lanka bergabung dalam ASEAN Regional Forum pada tahun 2007 setelah menandatangani Traktat Persahabatan ASEAN ( ASEAN Treaty of Amity)  pada tahun yang sama. Duta Besar Sri Lanka di Jakarta pertama kali terakreditasi sebagai Duta Besar untuk ASEAN pada Juli 2016.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan