Sedikitnya 230 kapal nelayan dan enam penjaga pantai Tiongkok disebut Tokyo berlayar dekat deretan pulau tak berpenghuni itu, yang juga sama-sama diklaim Beijing dengan sebutan Diaoyu.
Jumlah kapal Tiongkok yang didampingi penjaga pantai jauh lebih besar dari beberapa peristiwa sebelumnya di perairan sengketa tersebut.
"Ini adalah aksi sepihak yang meningkatkan tensi, dan ini tidak dapat kami terima," ujar Direktur Jenderal Urusan Asia dan Oceania Kementerian Luar Negeri Jepang, Kenji Kanasugi, kepada Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo, seperti dikutip Japantimes.co.jp, Sabtu (6/8/2016).
Menurut keterangan otoritas perairan Jepang, beberapa kapal penjaga pantai Tiongkok terlihat dilengkapi dengan senjata.
Peristiwa serupa terjadi pada Jumat 5 Agustus, saat total delapan kapal nelayan dan penjaga pantai memasuki perairan dekat Senkaku. Jepang pun memanggil Dubes Tiongkok untuk melayangkan protes.
Wakil Menlu Jepang Shinsuke Sugiyama mengatakan kepada Dubes Tiongkok untuk Jepang, Cheng Yonhua, bahwa pelayaran kapal di dekat Senkaku adalah pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Delapan kapal Tiongkok disebut Jepang memasuki perairan mereka pada Jumat, sekitar pukul 1.30 siang.
Protes atas pelanggaran kedelapan kapal dilayangkan di level Dirjen, namun protes terkait 230 kapal dilakukan di level yang lebih tinggi.
Selain Tiongkok dan Jepang, deretan pulau tak berpenghuni juga diklaim oleh Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News