PM Jepang, Shinzo Abe (Foto: AFP)
PM Jepang, Shinzo Abe (Foto: AFP)

Pertama dalam Sejarah, PM Jepang Kunjungi Pearl Harbor

Sonya Michaella • 06 Desember 2016 08:06
medcom.id, Tokyo: Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe akan menjadi pemimpin Jepang pertama yang mengunjungi Pearl Harbor. Kabar kunjungannya ini datang hanya dua hari sebelum peringatan serangan 7 Desember 1941 oleh Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii ini.
 
Serangan Pearl Harbor oleh Jepang pada waktu itu membawa AS ke kancah Perang Dunia II. Seluruhnya, 21 kapal armada Pasifik tenggelam atau rusak, kerugian pesawat terbang ialah 188 musnah dan 159 rusak, Orang-orang Amerika yang tewas berjumlah 2.403. Jumlah itu termasuk 68 orang sipil, dan ada 1.178 anggota militan dan orang-orang sipil terluka.
 
Dilansir AFP, Selasa (6/12/2016), kunjungan Abe ke Pearl Harbor juga dalam rangka mempersiapkan 'pembangunan' hubungan baru dengan presiden terpilih AS, Donald Trump yang akan dilantik bulan depan.

"Ini kunjungan untuk menghormati para korban. Kita tidak seharusnya mengulangi kejadian mengerikan seperti perang ini," ujar Abe.
 
Pertama dalam Sejarah, PM Jepang Kunjungi Pearl Harbor
Pearl Harbor yang diserang pada 1941
 
Kata-katanya tersebut sangat mirip dengan dengan apa yang diutarakan Barack Obama ketika mengunjungi Hiroshima, tempat di mana AS pernah menjatuhkan bom atom pada Perang Dunia II.
 
Kunjungan Abe ini akan menjadi bagian dari kunjungannya ke AS pada 26-27 Desember mendatang. Ia dan Obama juga akan mengunjungi Pearl Harbor bersama. Abe juga menekankan bahwa pertemuannya dengan Obama untuk menyoroti hubungan dekat kedua negara.
 
"Saya ingin membuat kesempatan untuk mengirim pesan terhadap dunia bahwa kita akan lebih memperkuat dan mempertahankan aliansi kami di masa depan," kata Abe lagi.
 
Sementara Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Obama akan bertemu Abe pada 27 Desember dan menemaninya ke USS Arizona Memorial untuk menghormati mereka yang tewas.
 
"Kunjungan kedua pemimpin akan menampilkan kekuatan rekonsiliasi yang dulunya musuh, kini menjadi sekutu dekat yang disatukan oleh kepentingan umum dan nilai-nilai bersama," sebut pernyataan dari Gedung Putih.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan