Wakil Duta Besar Selandia Baru di Indonesia, Roy Ferguson, mengatakan bahwa pemerintahnya saat ini fokus melindungi semua warga negaranya tanpa pandang bulu, dan berusaha mencegah agar peristiwa serupa tak terulang. Ia juga menegaskan Selandia Baru merupakan negara yang menjunjung tinggi toleransi.
"Sama seperti Indonesia, Selandia Baru sangat menjunjung tinggi toleransi. Kejadian ini masih menghantui kami, terutama para korban. Namun, kami sedang berusaha bangkit," kata Ferguson di Jakarta, Senin 15 April 2019.
"Kami terus melindungi warga negara kami dan juga korban serta keluarga korban sampai saat ini dan terus mengajarkan apa arti multikulturalisme dan toleransi," lanjut dia.
Ferguson juga mengucapkan terima kasih terhadap pemerintah Indonesia yang telah mendukung Selandia Baru pascapenembakan. Selandia Baru pun terus meminta dukungan Indonesia terkait pemberantasan terorisme.
"Kami terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memberantas terorisme. Memberantas orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk membunuh sesama," ungkapnya lagi.
Setelah penembakan tersebut, Selandia Baru bergegas menetapkan undang-undang untuk memperketat peraturan senjata api, mengeluarkan senjata semi-otomatis dari peredaran melalui skema pembelian kembali, larangan dan hukuman penjara yang keras.
Pekan lalu, pemerintah juga menutup celah potensial dengan memperluas undang-undang untuk mencakup ekspor senjata semi-otomatis, majalah dan bagian-bagian.
Tindakan ini menutup kemungkinan pemilik senjata menolak skema pembelian kembali dan menjual senjata api mereka yang sekarang ilegal kepada pembeli di luar negeri untuk mendapatkan lebih banyak uang.
Baca: Muslim Selandia Baru Masih Trauma ke Masjid Christchurch
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News