"Setelah melewati pengawasan ketat, mereka dinyatakan tidak terinfeksi virus," ucap Li Dexin, seorang peneliti Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Tiongkok (CCDCP), seperti dikutip Xinhua, Selasa (2/9/2014).
Dari 20 pasien, sembilan didiagnosa mengidap malaria, sementara sisanya belum disebutkan. Sebagai langkah antisipasi penyebaran Ebola, CCDCP membangun sebuah lab khusus berteknologi tinggi.
Ebola, yang menular melalui cairan tubuh penderitanya, telah menewaskan lebih dari 1.500 orang di Afrika Barat, yakni di Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendeklarasikan wabah Ebola di Afrika Barat sebagai yang terburuk dalam sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News