Pernyataan ini dikeluarkan oleh harian Pemerintah Korut, Rodong Sinmun. Harian itu menyebutkan bahwa Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un menolak adanya dialog dengan AS.
"Tidak ada perubahan dalam pendirian kita bahwa kita tidak akan berhenti untuk memperkuat sistem rudal balistik kita," tulis Rodong Sinmun mengutip pernyataan Kim.
Sementara itu, Tillerson mengatakan bahwa AS siap untuk mengadakan pertemuan langsung dengan Korut, tanpa prasyarat.
"Tidak realistis ketika kami mau berbicara jika Anda (Korut) 'meletakkan seluruh program rudal balistik di meja'," ucap Tillerson, dikutip dari Asian Correspondent, Kamis 21 Desember 2017.
"AS berusaha terus bertanggung jawab atas situasi di Semenanjung Korea dengan membangun dialog," lanjut dia lagi.
Mantan bos ExxonMobil ini juga seakan meyakinkan Korut bahwa dialog ini bisa meringankan Korut dari sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB.
Pada Selasa pekan ini, PBB kembali mengadopsi sebuah resolusi yang meminta rezim Korut untuk mengakhiri pelanggaran HAM di negara itu.
Di samping itu, AS dan Korea Selatan juga telah melakukan latihan bersama sebagai bentuk dari kewaspadaan terhadap Korut. Sebanyak 230 pesawat, termasuk pesawat temput militer AS paling canggih pun diturunkan dalam latihan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News