Petugas Australia menyerahkan pencari suaka asal Sri Lanka ke otoritas Indonesia di kawasan Laut Tamborah, 18 November 2009. (Foto: Reuters/VIVEK PRAKASH)
Petugas Australia menyerahkan pencari suaka asal Sri Lanka ke otoritas Indonesia di kawasan Laut Tamborah, 18 November 2009. (Foto: Reuters/VIVEK PRAKASH)

Australia Usir Tiga Kapal Pencari Suaka

Willy Haryono • 09 Mei 2016 13:03
medcom.id, Canberra: Australia telah mengusir tiga kapal pencari suaka sejauh ini pada 2016, termasuk yang berisi seorang wanita dan bocah dari Sri Lanka. 
 
Di bawah aturan keras Canberra, pencari suaka yang berusaha mendekati Australia dengan kapal "didorong" ke tempat mereka berasal atau ke kamp terpencil di sebuah pulau di Pasifik. 
 
Pemerintah Australia bersikukuh kebijakan mengusir kapal pencari suaka ini bertujuan mengurangi angka kematian dalam di lautan. 

Sejak dimulainya "Operasi Kedaulatan Perbatasan" pada September 2013, Australia telah menahan gelombang kapal pencari suaka, yang otomatis juga mengurangi kasus tenggelamnya para pengungsi di tengah laut.
 
Pada Maret, Canberra bangga dengan pencapaian tidak adanya kapal pencari suaka dalam 600 hari terakhir. Disebutkan pula 25 kapal berisi 698 pencari suaka sudah didorong mundur dan kembali ke negara mereka masing-masing dalam keadaan selamat. 
 
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan sepanjang 2016 ini baru ada tiga kapal yang datang ke Australia, termasuk yang berukuran kecil dari Sri Lanka pekan lalu. 
 
Australia Usir Tiga Kapal Pencari Suaka
Kapal berisi pencari suaka dan pengungsi. Foto: AFP
 
"Ada 12 orang di kapal tersebut," kata Dutton, seperti dilansir AFP, Senin (9/5/2016). 
 
"Tahun ini ada tiga kapal yang datang dan sudah didorong mundur. Mereka kembali ke negara masing-masing," sambung dia, tanpa menyebutkan detail dua kapal lainnya. 
 
Sebuah kapal kecil dari Sri Lanka berada dalam jarak 500 meter dari pulau Cocos di Australia pekan lalu. The Australian Broadcasting Corporation melaporkan mereka kemudian diproses petugas dan dikirim kembali ke lautan dengan kapal kecil. 
 
Dutton menegaskan tidak satu pun boatpeople (pencari suaka dalam kapal), bahkan yang terbukti berstatus pengungsi, dapat menetap di Australia. 
 
"Tolong jangan percaya kepada para penyelundup manusia itu, yang berkata jika kalian membayar sejumlah uang, maka kalian dapat tinggal di Australia. Kalian tidak akan dapat tinggal," tegas Dutton. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan