Keempat korban -- dua dari Amerika Serikat, satu Swiss dan Belanda -- ditabrak mobil saat sedang bersepeda di rute populer di distrik Danghara, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Dushanbe.
Dua pesepeda lainnya dari Swiss dan Belanda terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Terdapat pula satu pesepeda asal Prancis yang berhasil lolos dari serangan tanpa mengalami luka.
"(Para tersangka) mempunyai pisau dan senjata api," ujar Menteri Dalam Negeri Tajikistan Hamro Rahimzoda, seperti dikutip dari AFP, Senin 30 Juli 2018.
Baca: Empat Turis Tewas dalam Tabrak Lari di Tajikistan
Dalam pernyataan di media propaganda Amaq yang dimuat situs pemantau ekstremis SITE, ISIS mengatakan "detasemen prajurit khilafah" telah meluncurkan serangan terhadap "warga negara koalisi."
Pernyataan tersebut merujuk pada koalisi pimpinan AS dalam melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Lima orang yang diduga terlibat dalam serangan dibunuh polisi, sedangkan empat lainnya ditahan. Dari lima orang yang tewas terdapat Jafariddin Yusufov, pemilik mobil yang menabrak para pesepeda.
Seorang pesepeda asal Belgia tiba di lokasi setelah serangan, dan melihat "beberapa orang tergeletak di jalan."
"Saat saya bertanya ada apa, hal pertama yang dikatakan adalah mereka baru saja ditabrak sebuah mobil. Kemudian orang-orang yang keluar dari kendaraan tersebut mulai menusukkan pisau ke para korban," kata pesepeda tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News