Hal ini disampaikan kelompok Human Rights Watch (HRW) dalam laporan berjudul 'Only Men Need Apply: Gender Discrimination in Job Advertisements in China'. Perincian sejumlah pelanggaran yang dilakukan perusahaan swasta dan lembaga publik diungkapkan, salah satunya mengeluarkan iklan lamaran pekerjaan dengan judul 'khusus pria'.
Iklan tersebut mencerminkan pandangan tradisional dan sangat diskriminatif, menurut laporan HRW. "Bahwa perempuan kurang mampu dan mereka tidak berkomitmen untuk pekerjaan karena peran mereka sebagai pengasuh keluarga adalah bentuk diskriminatif di lingkup kerja Tiongkok," demikian isi laporan tersebut, dilansir dari laman AFP, Senin 23 April 2018.
Menurut laporan tersebut, diskriminasi dalam praktik perekrutan berkontribusi pada penurunan jumlah tenaga kerja perempuan dan kesenjangan pembayaran. Meski pun diskriminasi tersebut ilegal di Tiongkok, namun peraturan tidak jelas dan jarang ditegakkan.
Perusahaan e-commerce seperti Alibaba, Tencent dan Baidu semuanya memiliki iklan lowongan pekerjaan yang dikeluarkan secara terbuka. Dalam iklan tersebut, jelas ditujukan hanya untuk pelamar laki-laki.
Alibaba juga dituduh berulang kali mengiming-imingi karyawan perempuan yang dianggap menarik dalam kampanye rekrutmennya. Tujuannya jelas, agar para pria tertarik dan melamar di perusahaan tersebut.
Direktur Eksekutif HRW Kenneth Roth mengatakan, para pemimpin perusahaan seharusnya mulai mengambil langkah untuk mencegah budaya diskriminasi semakin lebar.
"Jika Anda memiliki ketentuan anti-diskriminasi dalam laporan tahunan Anda dan menutup mata pada budaya diskriminasi di perusahaan Anda, berarti Anda semua gagal total. Hanya implementasi serius yang dibutuhkan di sini," katanya.
Sementara itu, Alibaba lewat sebuah pernyataan membalas laporan HRW. Menurut mereka, kebijakan rekrutmennya memberikan kesempatan yang sama tanpa memandang jenis kelamin. Hal ini, kata Alibaba, tercatat dalam jumlah pegawai perempuan yang mencapai 47 persen.
Meski demikian, mereka menambahkan akan melakukan tinjauan ketat untuk memastikan mereka mematuhi kebijakan kesetaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News