"Forum ini menjadi wadah untuk membahas isu-isu relevan dan juga pendekatan tematik. Isu-isu yang dibahas utamanya SDGs dan kerja sama Selatan-Selatan dengan berdasarkan pengalaman Indonesia," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir, di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
Wamenlu Fachir menambahkan bahwa forum serupa sudah dimulai sejak 2013 oleh Indonesia. Namun, forum tahun ini merupakan forum yang menggunakan format baru yang sudah disahkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Kita sudah memulai mencoba menggelar forum ini sejak 2013. Semua konsultasi isu-isu PBB dibahas secara terkoordinir dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Forum kali ini sudah disetujui Sekjen PBB sebagai sebuah struktur baru," lanjut Wamenlu Fachir.
Selain itu, sejak tahun lalu, Indonesia dan PBB juga membentuk sebuah pendekatan pembahasan secara tematik. Salah satunya dibentuk dua working group, di mana satu grup bekerja untuk isu-isu penting dan satu grup lain untuk administratif.
"Sejak awal memang kita memusatkan kepada SDGs di mana harus tercapai sesuai dengan apa yang dibutuhkan negara, PBB, dan masyarakat," ucap dia lagi.
Forum bentukan Indonesia ini juga selaras dengan tema PBB tahun ini yaitu 'UN for All People'. Di samping itu, Wamenlu Fachir juga menekankan bahwa program-program yang ada harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan.
Fachir juga berharap agar badan-badan PBB yang memiliki kantor perwakilan di Jakarta selalu mengomunikasikan apa yang dibutuhkan dari Indonesia untuk kepentingan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News