Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara mengatakan orang-orang yang ditangkap, semua merupakan penduduk setempat.
"Saat ini mereka sedang diperiksa Departemen Investigasi Kriminal," katanya, dilansir dari laman Al Jazeera, Senin 22 April 2019.
Sebelumnya, polisi mengatakan menangkap delapan orang. Tak berapa lama kemudian lima orang lagi ditangkap di sekitar ibu kota Kolombo.
Lima orang tersebut mengaku mengenal delapan tersangka yang ditangkap sebelumnya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom tersebut.
Baca juga: Korban Tewas Bom Sri Lanka Hampir 300 Jiwa
Jumlah korban tewas bom dahsyat di Sri Lanka kini menjadi 290 jiwa. Polisi Sri Lanka mengatakan, jumlah ini terus meningkat sejak semalam.
Usai delapan ledakan terjadi, pengamanan diberlakukan cukup ketat. Salah satunya di Gereja St. Sebastien, di Kolombo, yang juga menjadi sasaran ledakan.
Masyarakat internasional mengecam keras serangan bom di beberapa hotel dan gereja ini. Terutama bom meledak saat warga Kristen dan Katolik merayakan Paskah.
Berdasarkan sejumlah dokumen yang dilihat kantor berita AFP, disebutkan bahwa Kepala Kepolisian Sri Lanka Pujuth Jayasundara mengeluarkan peringatan intelijen kepada para bawahannya 10 hari lalu. Dalam dokumen diingatkan adanya potensi serangan bom bunuh diri ke "beberapa gereja ternama."
Namun, kepolisian Sri Lanka tidak segera melakukan antisipasi terhadap temuan ini. NTJ merupakan grup ekstremis di Sri Lanka yang dikait-kaitkan dengan perusakan sejumlah patung Buddha tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id