Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin (Foto:MTVN/Sonya)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin (Foto:MTVN/Sonya)

Dubes Rusia Sambut Baik Imbal Beli Sukhoi oleh Indonesia

Sonya Michaella • 23 Agustus 2017 13:30
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Rusia akhirnya menyepakati imbal beli dalam pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan (Aipalhankam) yakni 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35.
 
Dalam kesepakatan yang diteken 10 Agustus 2017 lalu, 11 unit pesawat Sukhoi akan dibarter dengan komoditas ekspor Indonesia seperti karet olahan, minyak kelapa sawit, kopi, kakao dan komoditas lainnya.
 
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menyambut kerja sama ini dengan baik. Ia bahkan menyebut, Rusia sangat mumpuni untuk bisa membantu Indonesia di bidang pertahanan.

"Saya tekankan bahwa Rusia sangat mampu, mumpuni, dan bekerja sama secara nyata dengan Indonesia di bidang militer dan pertahanan serta operasi teknis," kata Dubes Galuzin kepada awak media, di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.
 
"Tentu, kerja sama ini menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak, Rusia dan Indonesia di bidang-bidang tersebut," lanjutnya.
 
Dubes Galuzin juga mengapresiasi konferensi pers yang dibawakan oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertahanan RI Ryamizad Ryacudu, kemarin.
 
"Saya sangat senang mendengar pemaparan dari Mendag Enggartiasto tentang kerja sama Rusia dan Indonesia ini," tuturnya.
 
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan lewat skema imbal beli tersebut, Indonesia mendapat potensi ekspor sebesar 50 persen dari nilai pembelian SU-35 atau senilai USD570 juta.
 
Lebih lanjut kedua negara menunjuk Rostec dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis imbal beli tersebut. Dalam MoU tersebut, kata Enggar, Rostec menjamin akan membeli lebih dari satu komoditas ekspor.
 
Rusia adalah mitra dagang Indonesia ke-24 pada 2016. Nilai total perdagangan lndonesia-Rusia di 2016 tercatat USD2,11 miliar, dan Indonesia mendapat surplus USD410,9 juta yang seluruhnya berasal dari surplus sektor nonmigas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan