Getaran terdeteksi di area sekitar Kilju, sekitar 6 kilometer dari tempat uji coba nuklir keenam Korut yang dilakukan 3 September.
Gempa bumi tidak pernah terjadi di area tersebut. Seorang pakar aktivitas seismik Korsel mengatakan gempa bumi itu bisa saja diakibatkan stres geologi yang dipicu ledakan nuklir.
Kemungkinan lainnya termasuk tanah longsor atau runtuhnya struktur uji coba nuklir seperti terowongan.
"Itu bisa saja gempa bumi natural yang dipicu aktivitas manusia, karena tes nuklir dapat mengakibatkan stres geologi," ujar Hong Tae-kyung, profesor dari Universitas Yonsei, seperti dikutip The Washington Post.
"Guncangan tersebut tidak terlalu kuat, jadi mungkin akibat adanya sebuah terowongan yang runtuh. Data satelit memperlihatkan ada banyak tanah longsor di area tersebut sejak uji coba nuklir," sambung dia.
Kantor berita Xinhua menyebut badan seismik di Beijing mendeteksi gempa 3,4 SR di Korut, dan menduganya berasal dari sebuah ledakan. Namun agensi cuaca Korsel menyebut berdasarkan analisis aktivitas seismik dan tidak adanya gelombang suara menunjukkan gempa itu tidak diakibatkan ledakan buatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News