Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels, Belgia melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan rumah sakit. Koordinasi dilakukan untuk WNI 1.400 di Brussels, Belgia, kemudian juga dengan komunitas Islam dan Kristen untuk absen warga. KBRI juga mendatangi rumah sakit yang jadi rujukan korban.
"Ada sekitar 25 rumah sakit, yang didatangi KBRI untuk cari tahu ada korban WNI. Pada saat KBRI di Rumah Sakit Queen Astrid University, ada petugas Kemlu Belgia yang punya daftar nama korban saat itu, di situ diketahui ada salah satu nama perempuan dan dua anak jd korban bom di Bandara," ujar Arrmanatha, di Kementerian Luar Negeri, Kamis (24/3/2016).
Ketika dilacak nama korban dicurigai bernama Indonesia. "Kita dapat info dari (maskapai) Etihad, saat check-in ibu pegang paspor Indonesia, satu anak paspor Indonesia satu lagi tidak. Anaknya yang umur 4 tahun perempuan, yang berusia 6 tahun tidak berpaspor Indonesia," imbuhnya.
"Setelah diselidiki, sang ibu paspor terkonfirmasi Indonesia. Sementara anak perempuan terkonfirmasi paspor Indonesia. Untuk anak yang berusia 6 tahun, paspor Indonesia sudah habis masa berlaku hingga Desember 2015," tuturnya.
"Ini tidak jadi masalah. Kita ketahui satu dewasa, satu anak berpaspor Indonesia, satu lagi tidak," menurut Arrmanatha.
Hingga saat ini kondisi ibu yang menjadi korban ledakan dan satu anak perempuannya dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang ICU. Sementara anak laki-lakinya dalam kondisi stabil.
Kemenlu pagi ini telah mengeluarkan travel advice. Intinya peningkatan status travel advice karena keadaan di saat serangan dan peningkatan status keamanan Pemerintah Belgia level 4 yang dianggap paling ketat.
Hingga saat ini jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 35 orang. Sementara korban luka menurut pihak berwenang setempat mencapai lebih dari 100 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id