Hoaks mengenai tumbal untuk pembangunan jembatan Padma di Bangladesh, telah menyebabkan 8 orang tewas. Foto: AFP.
Hoaks mengenai tumbal untuk pembangunan jembatan Padma di Bangladesh, telah menyebabkan 8 orang tewas. Foto: AFP.

Hoaks Anak Bangladesh Dijadikan Tumbal, Picu Tewasnya 8 Orang

Arpan Rahman • 25 Juli 2019 15:48
Dhaka: Sebanyak delapan orang tewas dalam aksi main hakim sendiri di Bangladesh. Pembantaian itu dipicu desas-desus di media sosial tentang anak-anak yang diculik dan dikorbankan sebagai tumbal untuk pembangunan jembatan besar.
 
Para korban -- termasuk dua wanita -- menjadi sasaran gerombolan massa yang marah atas hoaks, yang sebagian besar tersebar di Facebook. Rumor beredar mengatakan bahwa kepala manusia diperlukan untuk proyek besar-besaran senilai USD3 miliar, kata kepala polisi Javed Patwary di Dhaka.
 
"Kami telah menganalisis setiap kasus dari delapan pembunuhan ini. Mereka terbunuh oleh amuk massa -- tidak ada di antara mereka yang penculik anak," kata Patwary, disitir dari Guardian, Kamis 25 Juli 2019.

Lebih dari 30 orang lainnya telah diserang terkait hoaks tersebut. Patwary mengatakan kantor polisi di seluruh Bangladesh telah diperintahkan untuk menindak hoaks. Sedikitnya 25 kanal YouTube, 60 laman Facebook, dan 10 situs web telah ditutup.
 
Media setempat mengatakan, pembunuhan itu dimulai setelah beredar laporan tentang seorang pemuda yang diduga menenteng kepala anak yang terpenggal di distrik utara Netrokona.
 
“Di antara korban terakhir adalah seorang ibu dari dua anak, Taslima Begum, yang dipukuli sampai mati di depan sebuah sekolah di Dhaka pada Sabtu oleh gerombolan yang mencurigainya sebagai penculik anak,” ucap seorang pejabat polisi.
 
Seorang lelaki tuli juga dipukuli hingga tewas di hari yang sama ketika  mengunjungi putrinya. Polisi mengatakan delapan orang telah ditangkap karena pembunuhan Begum, dan lima orang lainnya ditahan karena peran mereka dalam menyebarkan hoaks di media sosial.
 
Polisi mengaku sangat prihatin dengan dampak mematikan di kota-kota pedesaan sehingga petugas mencoba untuk melawan desas-desus web menggunakan pengeras suara. "Kami sedang membangun kesadaran tentang hoaks dan meminta orang agar tidak panik," kata seorang kepala polisi di distrik Chapainawabganj.
 
Sekitar 6,1 juta pasukan keamanan paramiliter Ansar dan ronda desa juga sudah diminta memperingatkan penduduk desa, kata Mayor Jenderal Ansar Kazi Sharif Kaikobad.
 
Orang-orang yang mengemis di jalanan sangat takut digantung, hingga mereka mengantongi kartu identitas mereka buat membuktikan bahwa mereka bukan orang asing di daerah tertentu, media setempat melaporkan.
 
Penggantungan bisa menjadi "tanda ketidakpercayaan orang pada sistem hukum dan ketertiban yang ada", kata profesor sosiologi Universitas Dhaka, Monirul Islam. Namun dia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa beberapa orang sengaja mencoba memicu kepanikan atau keresahan di masyarakat.
 
Sebuah jembatan, yang dianggap sebagai yang terbesar di Bangladesh dibangun di Padma, anak Sungai Gangga. Hoaks pengorbanan manusia yang diperlukan untuk jembatan di Bangladesh telah muncul sebelumnya, di mana beberapa orang diserang pada 2010 terkait proyek lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan