PM Australia Tony Abbott bersama sang istri meletakkan karangan bunga di acara memorial korban tewas penyanderaan di Martin Place, Sydney, Australia, Rabu (17/12/2014)  - AFP / PETER PARKS
PM Australia Tony Abbott bersama sang istri meletakkan karangan bunga di acara memorial korban tewas penyanderaan di Martin Place, Sydney, Australia, Rabu (17/12/2014) - AFP / PETER PARKS

Sebelum Australia Aman, Abbott Pantang Istirahat

Willy Haryono • 17 Desember 2014 15:55
medcom.id, Sydney: Saya tidak akan beristirahat sampai saya yakin kalian semua aman. Saya tidak ingin warga Australia ketakutan mendengar adanya ketukan pintu di tengah malam. Saya tidak ingin hal itu.
 
Itulah pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott saat mengonfirmasi pemeriksaan resmi kasus penyanderaan berdarah Sydney, Rabu (17/12/2014). Dalam kejadian Senin kemarin, dua sandera tewas, begitu juga dengan pelaku bersenjata api.
 
Abbott juga menjanjikan adanya investigasi transparan terkait pertanyaan besar: kenapa pelaku bernama Man Haron Monis, tidak diawasi walaupun dia mempunyai catatan buruk kasus kekerasan dan ekstremisme.

Ia mengatakan prioritasnya adalah mempelajari kesalahan apa saja yang menyebabkan penyanderaan di Sydney bisa terjadi.
 
Tahun lalu, Monis didakwa melakukan pekerjaan sosial selama 300 jam karena mengirim sejumlah surat tak pantas pada keluarga prajurit Australia yang tewas dalam misi di Afghanistan. Setelah itu, ia dituntut kasus pembunuhan mantan istrinya. Awal 2014, ia dituntut kasus pelecehan seksual. Monis membayarkan uang jaminan dari semua kasus tersebut.
 
Tiga hari sebelum penyanderaan di Sydney, pengadilan tinggi Australia menolak banding Monis atas kasus pengiriman surat.
 
"Kami ingin tahu mengapa dia tidak diawasi ketat, padahal memiliki catatan buruk atas aksi kekerasan, ketidakstabilan mental dan kecenderungan pada ekstremisme," sebut Abbot.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan