Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Andreano Erwin usai menemui Siti Aisyah (Foto: The Star).
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Andreano Erwin usai menemui Siti Aisyah (Foto: The Star).

Pertanyaan Detail Dihindari Tim KBRI kepada Siti Aisyah

Anggi Hasibuan • 25 Februari 2017 17:42
medcom.id, Kuala Lumpur: Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Andreano Erwin sempat bertemu dengan Siti Aisyah di tempat dia ditahan.
 
Bersama anggota tim Satgas PWNI KBRI Malaysia Yusron Ambari, Wadubes Andreano sempat berbicara ringan dengan perempuan yang dituduh membunuh Kim Jong-Nam. Kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un itu, tewas pada 13 Februari lalu.
 
Andreano menyebutkan ruang interogasi di kantor Cyberjaya Sepang ini, diawasi secara ketat oleh empat orang anggota polisi. Keempat anggota polisi Malaysia itu juga merekam apa yang disampaikan Siti Aisyah kepada mereka.
 
"Oleh karena itu kami lebih banyak menanyakan secara general. Kami tidak menanyakan hal-hal yang sifatnya detail yang akan masuk ke materi penyidikan, karena hal ini akan mempersulit poisisi SA, apabila data-data itu digunakan pihak penuntut kepada bersangkutan," ujar Andreano, di kantor KBRI Kuala Lumpur, Sabtu 25 Februari 2017.
 
Kondisi keadaan dari Siti Aisyah menjadi perhatian tim KBRI selama 30 menit akses konsuler yang diberikan itu. Dapat disampaikan, yang bersangkutan dlam keadaan sehat. Menuru Andreano, tampak dari fisiknya, tidak ada tampak letih dan menurut pengakuannya SA diperlakukan sangat baik oleh kepolisian. 
 
Menurut pengakuan Siti Aisyah kepada tim KBRI, hak-haknya dipenuhi, seperti diperbolehkan untuk menjalanan ibadah Salat. Siti juga diberikan makanan yang layak. Secara singkat pihak KBRI menyebutkan bahwa dia diperlakukan dengan baik di tahanan polisi.
 
Pertanyaan lain, lebih banyak kepada bagaimana kondisi dirinya pada saat mengetahui mungkin apa yang dilakukan ini ada implikasi kepada orang lain?
 
"Dia mengatakan tidak mengetahui. Kami menghargai apa yang disampaikan. Mungkin saja saat ini dia belum mau bercerita banyak karena situasi yang tidak memungkinan saat proses ini," tutur Andreano.
 
Namun Siti menolak agar keluarganya dibawa ke Malaysia untuk menemui dirinya. Kepada Andreano, Siti menyampaikan bahwa kalau boleh, keluarga sebaiknya tidak perlu datang. 
 
"Justru dia berharap agar keluarganya untuk tidak perlu memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Cukup doakan saja agar semuanya lancar, seperti itu," pungkas Andreano.
 
"Selanjutnya kami menyampaikan juga dia tidak perlu khawatir. Dia tidak sendiri. Pemerintah Indonesia dalam hal KBRI Kuala Lumpur akan terus bersama yang bersangkutan. Bahkan saat dia ditahan pada 16 Februari pukul 2 pagi, siangnya kami sudah meminta akses konsuler pada sekitar pukul 1 siang, untuk bisa bertemu dengan yang bersangkutan," tuturnya.
 
Andreano menjelaskan, pihaknya menyampaikan hal tersebut ke dia bahwa, untuk proses selanjutnya KBRI akan tetap ada dan juga didampingi pengacara dari kantor pengacara yang sudah ditunjuk.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan