medcom.id, Jakarta: Insiden serangan di London, Inggris mengguncang Negeri Ratu Elizabeth. Pemerintah setempat mengakui bahwa serangan ini merupakan aksi teror.
Empat orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini,-termasuk pelaku serangan,- dan 20 lainnya turut terluka. Serangan pun terjadi tidak jauh dari Gedung Parlemen Inggris di London pada Rabu 22 Maret 2017.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri pun mengeluarkan pernyataan mengutuk insiden mematikan itu.
"Indonesia mengutuk tindakan teror yang terjadi di tengah kota London, Rabu 22 Maret 2017," tegas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi, seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Kamis 23 Maret 2017.
"Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita kepada korban dan keluarga korban serta Pemerintah dan rakyat Inggris atas aksi teror ini.
Kemenlu juga memastikan bahwa sejauh ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban. Untuk memantau perkembangan lebih lanjut, pihak Kemenlu turut menginformasikan hotline KBRI London +44 7881221235.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan bahwa KBRI London telah melalukan komunikasi dengan otoritas di London dan informasi yang diperoleh dari Diplomatic Protection Group.

Korban serangan yang terjadi di London, Inggris (Foto: AFP).

Korban serangan yang terjadi di London, Inggris (Foto: AFP).
KBRI London pun mengimbau agar WNI dapat mengikuti anjuran pihak Kepolisian Inggris (Metropolitan Police) untuk menghindari kawasan Parliament Squre, Whitehall, Westminster dan Lambeth Bridge, Victoria Street hingga perempatan Broadway dan Victoria Embankment.
Imbauan yang disebutkan menyatakan agar WNI yang sedang berada di London agar tetap menjaga hubungan komunikasi dengan rekan WNI dan menghindari perjalanan di daerah yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News