Wan Azizah Wan Ismail berpeluang sebagai PM perempuan Malaysia pertama. Foto: AFP
Wan Azizah Wan Ismail berpeluang sebagai PM perempuan Malaysia pertama. Foto: AFP

Istri Anwar Ibrahim Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama

Fajar Nugraha • 24 Februari 2020 14:13
Kuala Lumpur: Kiprah politik Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia akan berakhir usai menyerahkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia. Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, kemungkinan bisa menjadi perdana menteri perempuan pertama Malaysia.
 
Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri, surat pengunduran diri sudah diserahkan Mahathir kepada Yang Di Pertuan Agong hari ini.
 
Baca: Mahathir Mohamad Serahkan Surat Pengunduran Diri.

Menurut Malay Mail, Mahathir menunjuk istri dari Anwar Ibrahim itu sebagai perdana menteri sementara, setelah Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dia pimpin memutuskan keluar dari koalisi Pakatan Harapan.
 
“Wan Azizah menjabat sebagai perdana menteri sementara,” ujar seorang pejabat Malaysia, seperti dikutip Malay Mail, Senin, 24 Februari 2020.
 
Di saat bersamaan, Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali yang juga Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, dipecat dari PKR. Azmin dipecat bersama dengan Zuraida Kamaruddin, yang diduga bermaksud mengkhianati Anwar Ibrahim demi posisi perdana menteri.
 
Sebelumnya, Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan Mahathir di kediamannya pada Senin pagi. Dia ingin meminta kejelasan mengenai kabar bahwa Mahathir akan memberikan jabatan perdana menteri ke orang lain, melanggar kesepakatan dalam koalisi Pakatan Harapan.
 
Baca: Kandas Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati Koalisi.
 
Anwar mengatakan dia puas dengan hasil pertemuan yang ‘sangat bagus’ dengan Mahathir Senin, 24 Februari pagi ini. Menurut Anwar, Mahathir mengindikasikan bahwa dirinya tidak akan tunduk kepada mereka yang berusaha untuk merebut kekuasaan dari Pakatan Harapan.
 
Ketika ditanya apakah topik pemerintahan baru dibahas, Anwar tetap bungkam, dan kemudian mengungkapkan bahwa Mahathir Mohamad memang setuju dengan prinsip-prinsip agenda reformasi selama pertemuan di kediaman yang terakhir di Seri Kembangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan