Ketiga orang itu tiba di Jepang pada Rabu 29 Januari 2020, pada penerbangan pertama untuk mengevakuasi warga Jepang dari kota Wuhan. Kota ini menjadi pusat penyebaran wabah mematikan yang telah menewaskan 177 orang dan menginfeksi 7.783.
Ketiga pengungsi membuat jumlah kasus virus korona di Jepang bertambah menjadi 11. Ini termasuk dua orang yang tampaknya tertular virus tanpa melakukan perjalanan ke Tiongkok.
"Selain delapan kasus, di antara orang-orang yang kembali dari Wuhan kemarin, infeksi virus korona telah dikonfirmasi pada satu orang dengan gejala dan dua orang lainnya yang tidak memiliki gejala," ujar Menteri Kato mengatakan kepada parlemen, seperti dikutip AFP, Kamis, 30 Januari 2020.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ketiga orang yang kembali akan dirawat di fasilitas medis khusus.
Kasus-kasus baru datang setelah pihak berwenang pada Rabu mengonfirmasi contoh kedua di mana seseorang dinyatakan positif virus tanpa melakukan perjalanan ke Jepang.
Pasien adalah perempuan itu adalah pemandu wisata yang bekerja di bus yang sama dengan sopir yang juga tertular virus tersebut. Dia diketahui tertular virus tanpa bepergian ke Tiongkok.
Sopir itu mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia telah mengantar dua kelompok wisatawan dari Wuhan pada awal Januari dan mengalami gejala setelahnya.
"Kasus kedelapan adalah insiden dugaan kedua penularan dari manusia ke manusia di Jepang," kata Kato.
"Kami berada dalam situasi yang benar-benar baru,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News