Sam dan Mu bertekad untuk kembali ke Kamboja pada 9 November mendatang, bertepatan dengan HUT kemerdekaan negara tersebut.
Dilansir dari Guardian, Kamis 7 November 2019, Mu sebelumnya telah dicekal di Malaysia dan Thailand. Sementara Sam saat ini masih di Prancis dan meminta otoritas Thailand untuk mengizinkannya mendarat.
Berbicara di Jakarta, Indonesia, Mu mengatakan tidak akan membatalkan rencana ini dan akan tetap kembali ke Kamboja untuk memulihkan demokrasi di sana.
Sementara itu, Sam telah menulis surat untuk Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha untuk diperbolehkan mendarat di Bandara Suvarnabhumi dan melanjutkan perjalanan darat ke perbatasan Thailand-Kamboja.
Sam juga menyertakan tiket penerbangannya menggunakan Thai Airways yang dijadwalkan tiba di Bangkok pada Jumat 8 November dan siap memasuki Kamboja pada 9 November.
"Saya bersumpah untuk membawa perubahan yang demokratis dan mengakhiri rezim saat ini, yaitu rezim diktator brutal," tulis Sam.
Sebulan yang lalu, muncul video yang memperlihatkan Seng Sokhorn, mantan kepala bagian partai oposisi CNRP menyebut Sam adalah pengkhianat. Namun, diduga pernyataan tersebut adalah pemaksaan dari pemerintah.
Di samping itu, Mu meyakini bahwa itu adalah taktik dari pemerintahan Hun Sen di mana mulai muncul tanda-tanda Khmer Merah kembali ke Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News