medcom.id, Jakarta: Kepala BNP2TKI Nusron Wahid melepas 278 calon perawat dan careworker (perawat untuk orang lanjut usia) untuk belajar dan bekerja di Jepang. Ini merupakan kelanjutan program kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang sejak pertama kali digelar pada 2007.
"Dari 2007 sampai 2015, sudah 1.513 perawat dan careworker dikirim ke Jepang. Ini adalah jumlah terbesar dari negara pengirim. Indonesia paling besar dari negara lain seperti Filipina dan Vietnam," ujar Nusron, di kediaman Dubes Jepang di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/9/2015).
Tidak hanya jumlah, tingkat kelulusan calon careworker RI dalam ujian kompetensi tingkat nasional di Jepang juga lebih tinggi dari negara lain, bahkan mengalahkan tuan rumah. Tingkat kelulusan careworker RI sempat mencapai 65,7 persen, sementara Jepang hanya 61,4 persen di tahun yang sama.
"Ini membuktikan kualitas dan skill teman-teman Indonesia sebenarnya sudah taraf internasional, terbukti bisa compete dari careworker Jepang itu sendiri," kata Nusron.
Sementara untuk perawat, tingkat kelulusan RI memang masih relatif rendah, yakni berkisar 10 persen. Nusron menyebut ini merupakan PR besar bagi Indonesia untuk meningkatkan skill, terutama bahasa Jepang dan Inggris.
"Saya doakan kalian semua bisa betah di Jepang dan dapat jodoh di sana," canda Nusron, yang diikuti gelak tawa 278 peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News