Pendemo dan polisi bersitegang dalam unjuk rasa menuntut reformasi pendidikan di Myanmar, Selasa (3/3/2015) - AFP / Soe Than WIN (STR)
Pendemo dan polisi bersitegang dalam unjuk rasa menuntut reformasi pendidikan di Myanmar, Selasa (3/3/2015) - AFP / Soe Than WIN (STR)

Ratusan Pelajar Myanmar Tuntut Reformasi Pendidikan

Willy Haryono • 03 Maret 2015 16:01
medcom.id, Letpadan: Sekitar 300 pendemo dari kalangan pelajar berunjuk rasa mendesak dilakukannya reformasi pendidikan di Myanmar, Selasa (3/3/2015). Mereka menilai sistem pendidikan di Myanmar saat ini jauh dari nilai demokrasi.
 
Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar mengenakan ikat kepala bergambar burung merak, dikepung polisi bersenjatakan tongkat. Mereka semua terperangkap di luar sebuah biara di kota Letpadan sejak Senin kemarin.
 
Otoritas Myanmar bertekad menghentikan pergerakan aktivis yang berencana mendatangi Yangon, kota terbesar di Myanmar. Menurut hukum Myanmar, protes menuntut perubahan adalah sesuatu yang ilegal.

Menurut pemimpin pendemo, Min Thwe Thit, polisi meminta mereka semua membubarkan diri sebelum pukul 16.00 petang waktu setempat.
 
"Kami tidak akan melakukannya. Mungkin mereka akan kesal," ucap Min pada AFP.
 
Min mengaku telah meminta izin Kementerian Dalam Negeri Myanmar untuk terus berunjuk rasa. "Polisi diperintahkan untuk membubarkan paksa jika kami mendorong mereka. Tapi kami tidak akan melakukannya. Kami akan duduk di sini hingga mereka mengabulkan permintaan kami," sambung dia.
 
Unjuk rasa menuntut reformasi pendidikan di Myanmar telah berlangsung selama berbulan-bulan. Pendemo telah mendulang dukungan dari masyarakat setempat dan para petinggi agama, yang dimulai dari kota Mandalay pada Januari lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan