Putin menegaskan pertemuan tersebut tak berarti Rusia atau dirinya 'memengaruhi' pemilu Prancis. Pernyataan ini diperkuat Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin.
"Pertemuan di Moskow itu normal dalam hubungan internasional. Sesuatu yang normal bagi pemerintah menjalin hubungan, termasuk kelompok oposisi suatu negara," kata Dubes Galuzin di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 29 Maret 2017.
Ia menegaskan, tidak ada niatan sama sekali bagi Rusia untuk mencampuri urusan domestik negara lain, apalagi dalam pemilu. Pasalnya, Rusia pun sempat dituduh mencampuri pemilu Amerika Serikat (AS) tahun lalu, di mana Donald Trump keluar sebagai pemenangnya.
Dubes Galuzin juga membantah tudingan yang menyebut kunjungan Le Pen ke Moskow bertujuan agar Rusia membantu memenangkannya dalam pemilu bulan depan.
Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin. (Foto: Metrotvnews.com)
Le Pen dan Putin bertemu di Kremlin pada 24 Maret lalu. Menurut salah satu utusan Le Pen, mereka berdua berkomunikasi dengan baik dan saling memahami.
Pertemuan selama 90 menit difokuskan pada berbagai masalah global seperti terorisme, dan hanya sedikit mengenai pemilu Prancis.
Le Pen telah sering mengunjungi Rusia, meski kunjungan ini adalah kali pertama dirinya bertemu Putin. Sebelumnya, dia telah menyerukan adanya hubungan yang lebih baik antara Prancis dengan Rusia, dan juga mendukung aneksasi Krimea dari Ukraina pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
