Tema yang diusung kali ini adalah Religion, Democracy and Pluralism.
"Kita sudah menetapkan tema ini sejak Maret. Saat itu bapak Ahok juga belum mengucapkan kata-kata soal surat Al-Maidah," kata ujar Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI, Esti Andayani, dalam media briefing penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Setelah kasus Ahok yang diduga menistakan agama mencuat, aksi unjuk rasa berskala besar terjadi pada 4 November. Ratusan ribu orang datang memadati kawasan Ibu Kota, mendesak agar Ahok segera diproses hukum.
Walau akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, seruan demonstrasi belum berakhir. Aksi serupa dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 2 Desember mendatang. Aksi ini biasa disebut juga dengan 212.
"Mudah-mudahan aksi 212 super damai, untuk menunjukkan ke dunia bahwa kita mampu (menjaga nilai-nilai agama, demokrasi dan pluralisme)," ucap Esti.
"Semoga tidak terjadi apa-apa, sehingga BDF berjalan lancar dan menjadi diskusi yang sangat baik," sambung dia.
BDF IX dijadwalkan berlangsung di Bali International Convention Center pada 8-9 Desember. Negara peserta yang dijadwalkan hadir mencapai 60.
Kehadiran di tingkat menteri mencapai 11 orang, wakil menteri 7, head of delegation 38, organisasi internasional 4 dan regret (negara yang menyampaikan penyesalannya karena tidak dapat datang) 7.
Media yang diundang, dalam dan luar negeri, mencapai 47. BDF IX juga dijadwalkan dihadiri 67 peninjau dari Amerika, Eropa dan Afrika. Mantan Sekjen PBB Kofi Annan disebut-sebut juga akan hadir dalam acara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News