Hal itu dikatakannya karena terdapat berita bahwa Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menghentikan rencana penjualan sekitar 26.000 senapan kepada Kepolisian Nasional Filipina karena hak asasi manusia.
"Lihat monyet-monyet ini. Mereka menghentikan penjualan 26.000 senapan serbu ke kami. Keparat. Ada banyak senapan angin. Orang Amerika yang bodoh," kata Duterter dalam pidato upacara 17 nelayan Fiipina yang tertangkap berburu liar di perairan di kota Sual, Pengasinan yang dikuti dari Xinhua, Kamis (3/11/2016).
Ia juga menegaskan, supaya Amerika tidak campur tangan dalam urusan Filipina. Kejadian ini terjadi akibat ulah Amerika yang memulai peperangan lebih dulu.
"Keparat! Aku marah-marah. Mereka mulai lebih dulu," imbuh Duterte.
Duterte mengungkapkan dirinya telah kehilangan rasa hormat terhadap Amerika. "Itu masalah saya dengan Amerika. Mereka kasar kepada kami itu sebabnya saya kasar kepada mereka," ucap Duterte.
Dia menegaskan bahwa Filipina adalah negara berdaulat dan tidak boleh diperlakukan seperti koloni. Menurutnya, Amerika telah memperlakukan Filipina seperti anjing yang diikat kemudian dilemparkan makanan jika mengikuti perintah dari tuannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News