Utusan Malaysia menilai slogan 'Gayang Malaysia' yang dikumandangkan oleh Presiden Soekarno, tidak pernah berakhir.
"Meskipun hubungan pemerintah dengan pemerintah terlihat harmonis, tetapi kenyataannya banyak pihak di Indonesia sangat curiga dengan Malaysia," tulis editorial Utusan Malaysia, seperti disitat Metrotvnews.com, Jumat (28/11/2014).
"Mengambil keuntungan di atas semangat anti-Malaysia itu, Jokowi mungkin mencoba mengalihkan tekanan yang hadapi sehubungan usulan menaikkan harga minyak sebesar 50 persen. Pengumuman itu mendapat protes hebat dalam kalangan rakyat terutama yang berada di bawah garis kemiskinan," lanjut editorial tersebut.
Meskipun Jokowi belum melaksanakan rencana pengurangan defisit negara cara mudah itu, tapi rakyat Indonesia sudah memberikan tekanan kepada pemerintahannya. Mereka juga membandingkan harga BBM di Indonesia dan Malaysia yang jauh berbeda.
Utusan Malaysia menyebutkan, hakikatnya menaikkan harga minyak bukan jalan mudah bagi Jokowi karena tidak memiliki mayoritas di parlemen. Meskipun menaikkan harga minyak tidak membutuhkan persetujuan parlemen tetapi akan berhadapan dengan tekanan.
"Sepatutnya Jokowi tidak perlu mengalihkan fokus dan mengambil kesempatan di atas sentimen anti-Malaysia tetapi memperhatikan isu rakyat yang berpenghasilan rendah," tutur Utusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News