medcom.id, Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI membantu mendorong beberapa target diplomasi ekonomi dengan adanya Porja yang dibentuk pada awal 2015.
"Pokja juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, BKPN dan Kementerian Pariwisata. Pokja juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan daerah untuk memasarkan produk-produknya ke luar negeri," ujar Dubes Pokja bidang ekonomi bidang investasi, Nursyahrir Raharjo pada press briefing di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
Porja diplomasi ekonomi ini diketuai oleh Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir dan dianggotai oleh empat duta besar untuk kemajuan ekonomi Indonesia di bidang ekspor, investasi dan pariwisata.
Target yang akan dicapai hingga 2019 nanti adalah 300 persen peningkatan di ekspor, namun akan ada revisi lagi. "Ditargetkan wisatawan asing ada peningkatan hingga 20 juta orang dan 15 persen peningkatan di sektor investasi," lanjutnya.
Ia juga menekankan perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk daerah dari Indonesia. "Ada sekitar 22 negara yang sudah menghubungi kami untuk dipasarkan produknya yang berupa manufaktur, hasil kerajinan dan fashion. Perusahaan tersebut berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta," imbuh Dubes Raharjo.
Pokja melakukan sosialisasi ke daerah-daerah dan menekankan bahwa ada 132 perwakilan di luar negeri yang terdiri dari 98 kedutaan besar, 30 konsulat dan dua konsulat jenderal.
"Kami juga membantu Kemenpar dalam mempromosikan pariwisata Indonesia dengan mengirim surat ke perwakilan Indonesia untuk mendatangkan buyer ke Trait Expo Indonesia," tandasnya.
Namun, kata dia, tidak akan terjadi overlapping dengan promosi yang dilakukan oleh Kemenpar karena Pokja selalu mengkoordinasikan promosi dengan intens dan Pokja mengarahkan promosi produk-produk dari Indonesia ke negara-negara terkait.
Trait Expo Indonesia akan digelar pada 14-18 Oktober mendatang. Namun, untuk para buyer dari negara-negara di seluruh penjuru dunia belum dipastikan karena data akan masuk paling lambat dua bulan sebelum expo berlangsung.
"Tahun lalu lebih 4.000 buyer yang datang ke Indonesia dan produk yang diminati lebih dari 10.000 produk asli buatan daerah-daerah dari Indonesia," katanya lagi.
Semua informasi tentang Pokja diplomasi ekonomi bisa dilihat melalui website resminya di diplomasiekonomi.deplu.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News