Direktur PWNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhamad Iqbal (Foto: MTVN)
Direktur PWNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhamad Iqbal (Foto: MTVN)

Operasi Intelijen Terus Berjalan untuk Bebaskan Lima Sandera WNI

Sonya Michaella • 29 September 2016 21:04
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa operasi intelijen masih terus dilakukan dalam upaya menyelamatkan lima anak buah kapal WNI yang masih disandera di Filipina Selatan.
 
"Operasi intelijen masih terus dilakukan. Masih ada lima yang terbagi jadi dua kelompok. Diplomasi juga masih terus dilakukan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
 
"Operasi intelijen dilakukan baik melalui Malaysia yaitu Sabah, melalui Filipina. Di Crisis Center yang memimpin langsung," lanjutnya.

Pada saat yang sama, kata Iqbal, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi juga melakukan kontak dengan berbagai pihak baik di Manila maupun di Davao juga Sulu dan Zamboanga.
 
"Bahkan Bu Menlu juga berkomunikasi erat dengan Jesus de Ruza chief negosiator di Filipina Selatan. Ia pernah membebaskan empat sandera Malaysia terakhir kemarin," ungkapnya.
 
Iqbal menekankan sekali lagi bahwa semua upaya dilakukan untuk membebaskan lima sandera lagi. Ia menjelaskan, memang yang diselamatkan adalah yang sekiranya lebih mudah terlebih dahulu untuk diselamatkan.
 
"Memang, kemarin kita menyelamatkan yang lebih gampang dulu. Yang empat orang yang ditangkap di Malaysia (tiga orang dan seorang lagi) memang ditangkap oleh kelompok-kelompok kecil," jelas Iqbal.
 
Iqbal menuturkan bahwa dinamika politik yang terjadi di Filipina belakangan ini juga menjadi salah satu faktor dalam pembebasan ABK WNI yang disandera.
 
Sedangkan, empat ABK eks-sandera telah dipulangkan ke keluarga masing-masing pada Selasa lalu oleh Kementerian Luar Negeri yang dilakukan oleh Wakil Menlu, AM Fachir. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan