Bangladesh adalah satu dari 47 negara yang masuk dalam kategori negara-negara paling lambat berkembang menurut PBB karena memiliki penghasilan rendah.
Selain itu, negara ini juga menghadapi hambatan struktural terhadap pembangunan berkelanjutan. Negara-negara LDC sangat rentan terhadap guncangan ekonomi dan lingkungan, serta memiliki tingkat sumber daya manusia yang rendah.
"Tentu kami akan terus meningkatkan hubungan ekonomi dan dagang dengan Indonesia. Negara ini memiliki ekonomi yang kuat," kata Dubes Azmal ketika ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Senin 9 April 2018.
"Produk kami seperti farmasi itu menguntungkan kedua negara. Farmasi merupakan pasar yang besar," lanjut dia.
Saat Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Bangladesh awal tahun ini, ia menekankan bahwa Indonesia dan Bangladesh harus mengembangkan hubungan bisnis pasar non-tradisional di luar ASEAN.
"Bangladesh salah satu negara yang disasar Presiden Jokowi untuk pasar non-tradisional," ucap dia lagi.
Pengembangan hubungan ini bisa dilakukan oleh KADIN kedua negara. Bangladesh juga diketahui mengimpor banyak barang dari Indonesia sampai saat ini.
Di saat yang sama, Bangladesh juga terus mempromosikan barang-barangnya untuk bisa masuk ke pasar Indonesia agar lebih menguntungkan di hubungan ekonomi kedua negara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id