(Baca: Mahathir Mohammad Resmi Menjabat Perdana Menteri Malaysia).
"Saya berharap Tun Mahathir dan timnya sukses, dan berharap untuk segera menyusulnya," tulis PM Lee di akun Facebooknya, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 10 Mei 2018.
"Malaysia adalah mitra penting Singapura, dan rakyat kami berbagi ikatan kuat dan mendalam. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Tun Mahathir dan pemerintah baru untuk meningkatkan kerja sama kami. Kami dapat melakukan lebih banyak lagi bersama-sama," tambahnya.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Singapura juga mengeluarkan pernyataan, memberi selamat kepada Mahathir dan koalisi Pakatan Harapan yang memenangkan pemilihan umum.
"Rakyat Malaysia telah memberi mandat kepada pemerintah baru yang jelas untuk memimpin negara itu," katanya.
"Singapura dan Malaysia memiliki hubungan yang erat dan kerja sama yang luas dengan pemerintah Malaysia berturut-turut, termasuk pemerintah Tun Mahathir ketika dia sebelumnya adalah Perdana Menteri," jelas pernyataan itu.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Tun Mahathir dan Pemerintah Malaysia yang baru untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan bilateral, untuk kepentingan kedua bangsa kami," tutup pernyataan pihak Singapura.
Sebagai perdana menteri, Mahathir menjabat pertama kali pada 1981, ketika dirinya masih berusia 56 tahun hingga 2003. Itu merupakan jabatan yang terlama dipegang oleh seorang Perdana Menteri Malaysia, selama 22 tahun.
Pada konferensi pers sebelumnya, Mahathir mengatakan akan menunjuk Wan Azizah Wan Ismail sebagai wakil perdana menteri. Wan Azizah merupakan istri lawan politik Mahathir ketika masih berkuasa, Anwar Ibrahim.
(Baca: Tekad Mahathir Selamatkan Malaysia dari Najib Razak).
Mahathir mendapatkan mandat untuk membentuk pemerintahan melalui Pakatan Harapan, yang berhasil meraih 113 kursi parlemen. Setidaknya 10 anggota parlemen lainnya mengindikasikan memberikan dukungan kepada Pakatan Harapan, menambah total dukungan untuk Mahathir menjadi 123.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
