"Di sini kami bersama Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia untuk mengkaji kebijakan ketenagakerjaan yang ada di dalam program SDGs," ungkap Gilbert dalam wawancara pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Ia menambahkan konferensi ini mengadopsi rekomendasi kebijakan mengenai kerja layak dan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa Indonesia punya peran penting di dalam program SDGs 2030.
"Pemerintah kan juga mengeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih layak," ujar Hanif.
Ia juga menambahkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan mitra penting bagi Indonesia.
"Maka kita patut berbangga karena Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi SDGs kerja sama dengan ILO," lanjutnya.
Hanif mengharapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan dan ILO bisa terus bekerja sama, khususnya dalam masalah tenaga kerja Indonesia. Di samping itu, ia berharap juga adanya peningkatan dalam skill di tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News