Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta

Pemerintah Harus Berani Atasi Bencana Lewat Aspek Politik

Marcheilla Ariesta • 26 Februari 2020 16:23
Jakarta: Asia Tenggara merupakan kawasan yang sering sekali terjadi bencana. Oleh karena itu, komunitas ASEAN yang menjadi organisasi kawasan ini, perlu melihat cara penanggulangan bencana dari lensa politik.
 
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte mengatakan, saat ini masyarakat harus melihat penanggulangan bencana minimum dari pelayanan birokrasinya.
 
"Kita (masyarakat) belum terbiasa dengan class action. Nah, sebetulnya kalau di Kementerian Dalam Negeri ini kita punya semacam pelayanan minimal dalam birokrasi," tuturnya dalam ASEAN High-Level Symposium on Disaster Management di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu 26 Februari 2020.

Jika pemerintah pusat atau daerah dinilai tidak bekerja dalam mengatasi bencana, kata Philip, maka bisa dituntut dengan standar pelayanan minimal. Menurutnya, ini sudah dilakukan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, saat banjir Januari lalu.
 
Meski demikian, katanya, masyarakat Indonesia masih belum terbiasa melakukan class action ini. Class action dalam hal ini yang dimaksud Philip, yaitu aksi bersama memprotes pemerintah atas kinerja yang kurang baik dalam mengatasi bencana.
 
"Standar Pelayanan Minimum ini ditetapkan untuk birokrasi pemerintahan di daerah. Jika publik merasa pemerintah ini gagal menyediakan pelayanan minimal, mungkin itu karena bencana terjadi berulang kali. Kalau sudah berulang kali namanya bukan bencana lagi, tapi kelalaian," serunya.
 
Dia merasa selama ini masalah bencana hanya dilihat dari sisi kemanusiaan saja. Padahal, tuturnya, ada aspek politik yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah bencana terjadi.
 
Ini juga yang didorong Philip ke masyarakat ASEAN. Menurutnya, budaya di ASEAN masih seperti 'takut' menekan pemerintah atas kelalaian yang dilakukan sehingga terjadi bencana alam, seperti banjir.
 
"Tidak ada negara di Asia Tenggara yang dapat menangani sendiri bencana ini. Dan ASEAN, tentu saja perlu memperkuat kerja sama untuk menangani bencana," ungkapnya.
 
Dalam pidato pembukaannya, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi mengatakan bahwa negara-negara ASEAN kini semakin erat dalam menanggulangani bencana. Dia menilai ASEAN lebih tanggap terhadap bencana karena memiliki ASEAN Humanitarian Assistance Centre (AHA Centre).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan