Serangan udara tersebut dilakukan Sabtu pekan lalu di dekat Al-Shafah, provinsi Deir Ezzor, Suriah. Tempat tersebut merupakan markas besar ISIS dan para militannya berkumpul untuk membuat aksi teror.
"Serangan presisi merupakan puncak dari persiapan intelijen yang ekstensif untuk mengonfirmasi kantor pusat dan komando ISIS. Dan serangan ini berada di lokasi yang diduduki ISIS secara eksklusif di Lembah Sungai Efrat yang diperebutkan," ujar koalisi AS lewat sebuah pernyataan, dilansir dari laman AFP, Rabu 24 Januari 2018.
Baca juga: Lima Orang Tewas dalam Serangan di Hotel Mewah Kabul
Sementara itu, ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayah mereka di Suriah. Sebagian dari mereka bertahan di sekitar Sungai Efrat.
"Masih ada pertarungan berat yang terjadi. Kami terus mengejar orang-orang yang mencoba membangun kembali dirinya sendiri. Pertarungan saat ini juga sulit," kata juru bicara Komando Pusat AS Letnan Kolonel Earl Brown.
Koalisi ini juga mengatakan Pasukan Demokrat Suriah, aliansi Arab-Kurdi yang didukung AS untuk melawan ISIS, turut membantu dalam pengamatan target sebelum serangna terjadi.
Washington kini tengah menginjak garis penuh Suriah.Di satu sisi, mereka berusaha mempertahankan hubungan dengan NATO dan Turki. Namun, Turki menganggap pejuang Kurdi sebagai teroris. AS sendiri terus mendukung pasukan darat Kurdi yang sangat penting untuk mengalahkan ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News