Petinggi agensi HAM PBB, Zeid Raad al-Hussein menemui salah satu mantan budak seks Jepang asal Korsel di Seoul, Korsel, Kamis (24/6/2015). AFP / JUNG YEON-JE / POOL
Petinggi agensi HAM PBB, Zeid Raad al-Hussein menemui salah satu mantan budak seks Jepang asal Korsel di Seoul, Korsel, Kamis (24/6/2015). AFP / JUNG YEON-JE / POOL

Pejabat PBB Temui Mantan Budak Seks Jepang di Era PD II

Willy Haryono • 24 Juni 2015 14:50
medcom.id, Seoul: Petinggi agensi hak asasi manusia PBB menemui tiga wanita lanjut usia Korea Selatan yang pernah menjadi budak seks Jepang semasa Perang Dunia II. 
 
Zeid Ra'ad Al Hussein menemui ketiganya di sebuah museum di Seoul yang didedikasikan bagi wanita Korsel yang dipaksa menjadi budak seks Jepang. 
 
"Saya akan terus memperjuangkan mereka," ucap Al Hussein, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Rabu (24/6/2015). 

"Tentu saja saya akan terus berhubungan dan menemui mereka lagi sesering mungkin," sambung dia. 
 
Sekitar 200 ribu wanita, sebagian besar dari Korea, dan juga ada beberapa dari Tiongkok, Indonesia dan negara Asia lainnya, dipaksa menjadi budak seks saat PD II. 
 
Korsel menilai Jepang belum sepenuhnya mengakui kesalahan dan menyesali perbuatannya. Namun Jepang bersikukuh sudah menyelesaikan masalah ini saat menandatangani normalisasi hubungan diplomatik dengan Korsel pada 1965. 
 
Masalah budak seks ini masih menjadi batu sandungan bagi hubungan Korsel dan Jepang. Presiden Korsel Park Geun-hye menegaskan tidak akan menemui Jepang sebelum ada permohonan maaf mendalam. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan