Sebelumnya diberitakan ada 10 Turki diturunkan dari sebuah pesawat. Alasannya sepele, mereka dikabarkan berdiskusi mengenai Islamic State (ISIS).
Menurut keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, pada 1 Juni 2015 sekitar 17.00 waktu setempat, KJRI Istanbul menerima laporan dari Kepala Polisi Istanbul Unit Anti Terorisme menginformasikan bahwa ada 10 orang WNI, bersama dengan dua orang warga Suriah ditahan oleh pihak Kepolisian Unit Anti-Terorisme di Bandara Ataturk, Istanbul.
WNI ini merupakan bagian dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS). Mereka menuju Hatay, salah satu kota di Turki yang berbatasan langsung dengan negara Suriah.
"Ke-10 WNI sekarang sudah berada di hotel di Istanbul. dua WNI direncanakan akan kembali ke Indonesia dan yang delapan direncanakan kembali malam ini," sebut Arrmanatha.
Keterangan yang diperoleh, kesepuluh WNI itu bermaksud mengunjungi Turki pada tanggal 29 Mei sampai dengan 3 Juni 2015 dalam rangka pertemuan dengan organisasi NGO di Turki, Humanitarian Relief Foundation (IHH). Mereka juga menghadiri peristiwa ditembaknya kapal Mavi Marmara milik Turki oleh tentara Israel, di Istanbul serta penyaluran bantuan kemanusiaan secara langsung kepada para pengungsi Suriah di kota Hatay.
Kebersamaan Tim FIPS dalam perjalanan ke Hatay dengan dua orang WN Suriah, terkait dengan pemberian sumbangan kepada salah WN Suriah yang memiliki pondok pesantren di kota Idlib, Suriah.
Tim FIPS menyampaikan bahwa ketibaan mereka di Hatay akan dibantu oleh WN Suriah, yang merupakan salah seorang relawan yang tergabung dalam ikatan dokter Suriah di Hatay dan sering bekerja sama dengan IHH untuk membantu menyalurkan bantuan yang mereka bawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News