Kondisi panas yang terjadi di Bangladesh saat ini terkait dengan aksi boikot dan blokade partai oposisi, dalam rangka memperingati 1 tahun pemilu Bangladesh pada 5 Januari 2015. Boikot tersebut disusul aksi kekerasan pendukung kedua partai berseteru di Bangladesh. Aksi kekerasan ini mengakibatkan puluhan meninggal dunia dan puluhan lainnya cedera.
"Indonesia berharap pemerintah Bangladesh dapat memulihkan situasi keamanan serta mengutamakan keselamatan warga sipil," pernyataan Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (22/1/2015).
"Hingga saat ini, KBRI Dhaka menginformasikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ketegangan politik tersebut. Sementera kegiatan masyarakat masih berjalan normal," lanjut pernyataan.
Kemlu pun meminta WNI untuk terus waspada dan menghindari pusat-pusat keramaian serta selalu menjalin komunikasi dengan KBRI Dhaka di hotline +880 161 4444 560.
Krisis yang terjadi di Bangladesh diperparah dengan penembakan dari penasihat pemimpin partai oposisi Bangladesh. Reaz Rahman, yang bekerja untuk pemimpin Partai Nasionalis Bangladesh, Khaleda Zia diserang oleh enam orang di Dhaka, 14 Januari 2015 lalu.
Kejadian ini melukai Rahman, sementara enam pelaku penyerangan membakar mobil miliknya. Menarik melihat penyerangan tersebut, karena terjadi beberapa meter dari kantor polisi yang memblokir Zia di kantornya selama 11 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id