Namun, sejumlah organisasi di Indonesia, misalnya Youth Organization of Islamic Cooperation (OIC) Indonesia menilai bahwa negara Timur Tengah tidak satu suara dalam membela Palestina.
"Negara-negara Timur Tengah tidak satu suara dalam membela Palestina. Kami meminta agar situasi di Timur Tengah mereda sehingga mereka bisa bersatu memperjuangkan Palestina," kata Vice President Youth OIC Indonesia Sueb Arifin, di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019.
Senada dengan Youth OIC Indonesia, organisasi Voice of Palestine juga mendesak agar negara-negara di Timur Tengah bersatu demi kemerdekaan Palestina.
"Saat ini Palestina mengalami fase yang sangat kritis, lebih dari seratus tahun sejak deklarasi Balfour bangsa Palestina dimarginalkan oleh kekuatan kolonialis Inggris," ujar Direktur Eksekutif Voice of Palestine Mujtahid Hasyeem.
Ia juga menyebut bahwa saat ini dunia berhenti membela hak kemanusiaan dan kekuatan internasional yang disebutnya hipokrit tidak ada yang mampu menghentikan kekejaman Israel.
Sementara itu, kedua organisasi ini juga mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Internasional Al-Quds yang jatuh setiap Jumat terakhir di bulan Ramadan.
Hari ini adalah hari di mana orang-orang merdeka harus menyuarakan kebebasan dan ketertindasannya dan penentangannya terhadap para penindas. Hari Al Quds juga disebut hari al-furqan, pemisah antara kebenaran dan kebatilan, antara orang-orang tertindas dan para penindas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id