Para aktivis bertekad agar perayaan nasional Beijing itu juga menjadi peringatan atas protes yang sudah mereka lakukan selama empat bulan terakhir.
Puluhan ribu orang berbaris di jalanan kota finansial Tiongkok tersebut. Padahal otoritas kepolisian Tiongkok sudah menolak permintaan demo mereka.
"Tiga bulan berlalu dan lima tuntutan kami belum tercapai. Kami harus melanjutkan perjuangan kami," kata seorang pedemo, yang mengenakan topeng dari film 'V for Vendetta', dilansir dari AFP, Selasa, 1 Oktober 2019.
Di Tsuen Wan, demonstran bertopeng menggunakan payung untuk memukuli petugas anti huru hara. Mereka memaksa polisi untuk mundur ke balai kota terdekat.
Pihak berwenang juga mengatakan para demonstran melemparkan cairan korosif ke petugas di Tuen Mun. Mereka mengunggah foto polisi dengan luka bakar kimia yang menyakitkan di tubuhnya dan menunjukkan lubang-lubang di seragamnya.
Protes terjadi ketika perayaan mewah berlangsung di Beijing, termasuk parade militer besar-besaran melalui Lapangan Tiananmen. Acara ini disaksikan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan petinggi lainnya, termasuk pemimpin Hong Kong, Carrie Lam.
Protes Hong Kong pada awalnya dipicu oleh rencana undang-undang yang memungkinkan ekstradisi ke daratan. Tetapi sejak itu mengembang menjadi gerakan kemarahan rakyat, kini RUU tersebut dibatalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News